Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menegaskan sumber daya alam laut merupakan kunci kesejahteraan Indonesia.
Dalam beberapa kesempatan, Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa telah lama kita memunggungi lautan.
Begitu juga saat Presiden memberikan sambutan di Puncak Budaya Maritim Pesta Laut Mappanretasi 2017 di Pantai Pegagan, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Minggu (7/5/2017).
"Padahal kekayaan kita ada di laut, sumber daya alam kita ada di laut," katanya, dikutip dari siaran pers yang terbit pada Minggu, (7/5/2017).
Sumber daya alam laut Indonesia diperkirakan memiliki potensi kurang lebih Rp17.000 triliun setiap tahun dan dapat menjadi kunci peningkatan kesejahteraan bangsa Indonesia.
Namun, menurut Presiden, sumber daya alam ini belum dikelola dengan baik.
Baca Juga
"Sumber daya alam laut merupakan kunci untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, untuk meningkatkan pemerataan ekonomi masyarakat kita, merupakan kunci untuk keadilan rakyat Indonesia," ujar Presiden.
Saat mengawali sambutannya, Presiden mengungkapkan rasa senangnya dapat hadir di Pesta Adat Mappanretasi di Kabupaten Tanah Bumbu ini.
"Pesta adat ini menjadi bukti bahwa jati diri kita, bahwa karakter kita, bahwa budaya kita, adalah kodrat dari bangsa dan negara kita Indonesia, yaitu bangsa maritim," ujar Presiden Joko Widodo.
Melalui kesempatan ini pula, lanjut Presiden, memperlihatkan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia sejak dulu sudah hidup harmonis dengan laut.
Menanggapi permintaan Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor dan Bupati Tanah Bumbu Mardani Maming saat keduanya menyampaikan sambutan, Presiden mengatakan bahwa dirinya tidak akan menjawab langsung permintaan-permintaan tersebut dalam sambutannya.
"Tapi saya catat karena kalau saya jawab pasti harus saya berikan, kalau saya catat berarti masih dalam hitungan, masih dalam kalkulasi dan masih dalam kajian. Apakah itu baik untuk negeri ini, baik untuk bangsa ini. Kalau baik ya tentu saja akan saya putuskan untuk dikerjakan, untuk dilakukan," kata Kepala Negara.
Sebelum menyampaikan sambutan, Presiden didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo mengikuti prosesi penobatan adat berupa pengalungan kain adat, penyematan ikat pinggang.
Presiden menerima Gelar Adat Kapiteng Lau Pulo yang diberikan oleh Ketua Lembaga Adat Tanah Bumbu Burhansyah.
Setelah mengikuti prosesi adat ini, Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo berjalan kaki menuju dermaga untuk melihat kapal-kapal yang akan berlayar.
Turut mendampingi Presiden dan Ibu Iriana yakni Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor, dan Bupati Tanah Bambu Mardani Maming.