Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hubungan AS-Rusia Memburuk

Donald Trump selaku Presiden AS mengatakan hubunganya dengan Putin berada di titik terendah.
Seorang pria membopong jasad seorang anak diduga korban serangan gas kimia di kota Khan Sheikhoun, Idlib, Suriah, yang dikuasai kelompok pemberontak (4/4/2017)./Reuters-Ammar Abdullah
Seorang pria membopong jasad seorang anak diduga korban serangan gas kimia di kota Khan Sheikhoun, Idlib, Suriah, yang dikuasai kelompok pemberontak (4/4/2017)./Reuters-Ammar Abdullah

Kabar24.com, WASHINGTON—Tampaknya hubungan antara Presiden Amerika Serikat dan Rusia semakin memburuk.

Donald Trump selaku Presiden AS mengatakan hubunganya dengan Putin berada di titik terendah.

Pernyataan Trump itu datang setelah dia membuat keputusan kebijakan luar negeri, yakni menembakkan rudal di Suriah untuk menghukum sekutu Moskow.

Tak tinggal diam, Rusia pun lantas mengecam tindakan AS.

Beberapa jam sebelumnya pada hari Rabu, Presiden Rusia Vladimir Putin juga sama pesimis, mengatakan dalam sebuah wawancara yang disiarkan di televisi Rusia, "Tingkat kepercayaan pada tingkat kerja, terutama pada tingkat militer, belum membaik namun agak memburuk."

Sementara itu, Menter Luar Negeri AS, Rex Tillerson melakukan kunjungan negara ke Moskow dan membawa pesan agar menghentikan dukungannya terbadap rezim Suriah.

Dipicu keberpihakan di perang Suriah, Hubungan AS-Rusia tegang

Sedangkan dalam konferensi pers terakhir Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov mengungkapkan bahwa Rusia memveto resolusi PBB terbaru dengan mengecam laporan tentang penggunaan senjata kimia di Suriah.

Selama kunjungannya di Moskow, Tillerson mengakui hanya mencapai sedikit kesepakatan selama pertemuan.

Dia juga mengulang klaim AS yang menyebut militer Suriah telah merencanakan, mengatur dan melakukan serangan gas kimia ke permukiman warga sipil Suriah yang menewaskan lebih dari 80 korban.

 Tillerson menyatakan sikap Trump jelas mengenai Suriah, yakni meminta Bashar al Assad turun dari kekuasaannya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper