Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rusia Tangguhkan Sementara Perjanjian Pengendalian Senjata dengan AS

Rusia menangguhkan sementara kesepakatan mengenai inspeksi dan pengendalian senjata strategis dengan AS.
Rusia menangguhkan sementara kesepakatan mengenai inspeksi dan pengendalian senjata strategis dengan  AS. Tsar Bomba, bom nuklir terbesar sejagat raya yang pernah diciptakan oleh Rusia kala itu masih dalam koloni Uni Soviet./ Wikipedia Commons
Rusia menangguhkan sementara kesepakatan mengenai inspeksi dan pengendalian senjata strategis dengan AS. Tsar Bomba, bom nuklir terbesar sejagat raya yang pernah diciptakan oleh Rusia kala itu masih dalam koloni Uni Soviet./ Wikipedia Commons

Bisnis.com, JAKARTA - Rusia menangguhkan sementara kesepakatan mengenai inspeksi dan pengendalian senjata strategis dengan Amerika Serikat (AS) akibat sanksi negara Barat meski tetap berkomitmen pada semua ketentuan perjanjian itu.

Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan fasilitas yang tunduk pada inspeksi di bawah perjanjian yang dikenal dengan START Baru tersebut akan dikecualikan dari inspeksi untuk sementara.

Pengumuman itu muncul ketika hubungan antara Rusia dan AS memburuk akibat intervensi Moskow di Ukraina dan sanksi Barat yang melemahkan negara itu.

"Rusia sekarang terpaksa menggunakan tindakan ini sebagai akibat dari keinginan terus-menerus Washington untuk secara implisit memulai kembali inspeksi pada kondisi yang tidak mempertimbangkan realitas yang ada," menurut Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Aljazeera.com, Selasa (9/8/2022).

START Baru adalah pakta pengurangan senjata terakhir yang tersisa antara dua bekas saingan Perang Dingin itu dan membatasi hingga 1.550 jumlah hulu ledak nuklir yang dapat dikerahkan oleh Moskow dan Washington.

Moskow juga menuduh Washington mengambil  keuntungan sepihak dan merampas hak Rusia untuk melakukan inspeksi di wilayah Amerika Serikat.

Pernyataan itu mengindikasikan semakin sulit bagi Moskow untuk melakukan inspeksi di wilayah Amerika Serikat akibat sanksi Barat, termasuk penutupan ruang udara untuk pesawat Rusia dan pembatasan visa.

"Kami percaya bahwa dalam keadaan saat ini, para pihak harus meninggalkan upaya kontraproduktif yang terang-terangan untuk mempercepat dimulainya kembali kegiatan inspeksi START dan fokus pada studi menyeluruh dari semua masalah yang ada di bidang ini," ujar Kementerian Luar Negeri Rusia. 

Tahun lalu, AS dan Rusia memperpanjang Start Baru dengan waktu maksimum yang diizinkan selama 5 tahun.

Pengumuman Moskow itu datang setelah Presiden AS Joe Biden meminta Rusia dan China untuk menunjukkan komitmen mereka untuk membatasi senjata nuklir.

Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa Rusia harus menunjukkan kesediaannya untuk memperbarui pakta pengurangan senjata nuklir ketika perjanjian itu berakhir pada 2026.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper