Sebelumnya, dalam konferensi pers mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan ada tiga orang di lingkar Presiden Joko Widodo yang menghalangi niat presiden bertemu SBY.
Saat dikonfirmasi, Luhut menyanggahnya.
"Enggak adalah itu yang melarang-larang presiden. Presiden itu enggak bisa diatur. Orang salah melihat itu. Salah mempersepsikan Presiden seolah-olah bisa diatur si Badu, si Polah, enggak pernah," ujarnya di Kompleks Istana Negara, Jumat (3/2/2017).
Menurutnya, presiden selalu menerima pendapat, kerap mendengarkan pendapat, mempelajarinya, dan memutuskannya sendiri.
Luhut juga menyampaikan bahwa presiden memang punya rencana untuk berjumpa dengan SBY, tapi waktunya belum ditentukan.
"Mungkin setelah pilkada akan lebih pas. Tentu ada hitungannyalah. Jadi jangan bilang ada orang dekat[yang melarang bertemu], tidak ada. Saya jamin tidak ada," kata Luhut.
Pun jika ada minat dari presiden dan SBY untuk saling bersua, Luhut menyatakan tidak akan menjadi penghubung antardua orang itu.
"Enggak usahlah saya main-mainkan itu. Saya kan Menko Maritim. Kalau sama Pak Jokowi itu, maaf ya saya bilang sama anda, berpikirnya positif saja," ujarnya.
Menurut Luhut, presiden dan para menteri saat ini berkonsentrasi pada pemerataan ekonomi dan keadilan. Itu saja konsentrasi kita sekarang.
"Enggak ada pikiran pilkada itu. Nah, saya melihat hanya supaya tenang. Kalau tenang ya sudah, nanti yang mau menang siapapun silakan saja," tuturnya.