Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Park Minta Parlemen Proses Pencopotan Dirinya

Presiden Korea Selatan Park Geun-hye dilaporkan meminta parlemen untuk segera memproses langkah yang memungkinkannya turun dari jabatan menyusul berbagai skandal yang menderanya.
Presiden Korea Selatan Park Geun-Hye./koreatimes
Presiden Korea Selatan Park Geun-Hye./koreatimes

Kabar24.com, JAKARTA--Presiden Korea Selatan Park Geun-hye dilaporkan meminta parlemen untuk segera memproses langkah yang memungkinkannya turun dari jabatan menyusul berbagai skandal yang menderanya.

Presiden Park dihadapkan pada makin banyak dan makin lantangnya seruan agar dirinya mundur.

Saat ini peyelidikan untuk memastikan apakah dia membiarkan sahabat lamanya turut menentukan pengambilan keputusan kepresidenan untuk kepentingan pribadi tenagh berlangsung.

Dia mengatakan telah mempersilakan parlemen untuk mengambil langkah apa pun terkait masa depannya.

Bahkan dia siap untuk pemangkasan masa jabatannya. Akan tetapi dia menegaskan tidak mau meninggalkan jabatan begitu saja yang menimbulkan kekosongan kekuasaan.

Hari Jumat mendatang parlemen dijadwalkan membahas apakah mereka akan memakzulkan Park.

Kalangan oposisi mengatakan presiden seyogyanya mundur 'secara terhormat' sebelum prosesnya sampai pada pemakzulan.

Sudah dua kali sebelum ini, Park meminta maaf dan mengatakan bahwa dia 'terguncang' oleh krisis politik yang terkait dirinya, namun menolak untuk turun dari jabatannya.

Dalam pidato yang disiarkan televisi, Selasa lalu, pidato ketiganya sejak skandal itu meruyak, Park mengatakan akan turun dari jabatannya, "sesudah para legislator menyepakati langkah pengalihan kekuasaan yang meminimalisasi kekosongan kekuasaan dan kekacauan dalam pemerintahan."

Seorang juru bicara Partai Demokrat yang beroposisi, Youn Kwan-suk, mengatakan pidato itu sekadar 'tipuan' yang 'tanpa perenungan.'

"Yang diinginkan rakyat adalah pengunduran diri segera, bukan mengulur waktu dan mengalihkan tanggungjawab ke parlemen," katanya sebagaimana dikutip BBC.co.uk, Selasa (29/11/2016).

Presiden Park berada dalam tekanan politik besar setelah seorang teman dekatnya, Choi Soon-sil, disebut campur tangan dalam urusan negara maupun kehidupan pribadi presiden, seperti baju yang sebaiknya dikenakan.

Choi juga sudah didakwa karena menekan perusahaan-perusahaan Korea Selatan untuk memberi sumbangan senilai US$60 juta lebih atau sekitar Rp803 miliar ke yayasan-yayasan yang dipimpinnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper