Kabar24.com, JAKARTA – Pengganti Presiden Korea Selatan, Park Geun-hye, akan mewarisi sejumlah masalah ekonomi, termasuk meningkatnya risiko dari China dan AS serta tingginya utang rumah tangga.
Mahkamah Konstitusi (MK) Korea Selatan pagi tadi telah secara bulat mengambil putusan atas pemakzulan (impeachment) Presiden Park Geun-hye akibat keterlibatannya dalam skandal suap. Pemilihan pun akan diadakan dalam dua bulan ke depan untuk mendapatkan penggantinya.
Berdasarkan survey Gallup Korea yang dirilis hari ini, Moon Jae-in, mantan pimpinan oposisi utama partai Demokrat, berada di barisan terdepan dalam pencalonan presiden, dengan dukungan sebesar 32%.
Rekannya dari partai yang sama, Ahn Hee-jung, Gubernur provinsi Chungcheong Selatan, mengekor di posisi kedua dengan 17%.
“Para kandidat presiden bisa saja memiliki pandangan berbeda tentang politik, namun untuk ekonomi, saya kira ada konsensus yang luas bahwa Korea perlu mendorong potensi pertumbuhan seraya mengurangi ketidaksetaraan,” ujar Park Sungwook, periset di Korea Institute of Finance, seperti dikutip Bloomberg (Jumat, 10/3/2017).
Sejumlah tantangan ekonomi terbesar yang dihadapi Korea Selatan, di antaranya:
AS dan China
Pembalasan China atas sistem pertahanan rudal yang dipimpin AS serta kebijakan proteksionis dari pemerintahan Presiden Donald Trump menjadi ancaman terbesar terhadap pertumbuhan untuk Korea Selatan. China dan AS berkontribusi hampir 40% dari ekspor Korsel.
Pertumbuhan Lapangan Pekerjaan
“Menciptakan lebih banyak pekerjaan, khususnya untuk para pemuda, dapat menjadi prioritas di antara isu domestik lainnya. Jumlah pekerjaan yang lebih besar juga dapat membantu mengurangi masalah utang rumah tangga,” ujar Kim Jung-sik, profesor ekonomi di Yonsei University.
Utang rumah tangga
Pemerintahan Park telah menerapkan serangkaian langkah untuk membatasi utang rumah tangga, yang telah mencapai rekor senilai 1.344,3 triliun won dan terus meningkat pesat. Potensi kenaikan suku bunga AS oleh Federal Reserve dapat memperburuk masalah dengan meningkatkan beban pembayaran utang kembali.