Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mosul Diserang, 68.500 Orang Kehilangan Tempat Tinggal

Kantor PBB bagi Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) melaporkan bahwa hingga Ahad (20/11/2016), PBB telah mencatat lebih dari 68.500 orang kehilangan tempat tinggal akibat operasimiliter untuk merebut kembali Kota Mosul, Irak.
Pasukan khusus Irak mengikuti operasi memerangi militan Negara Islam di Kokjali, Mosul, Irak, Rabu (2/11/2016)./Reuters
Pasukan khusus Irak mengikuti operasi memerangi militan Negara Islam di Kokjali, Mosul, Irak, Rabu (2/11/2016)./Reuters

Bisnis.com, NEW YORK -  Kantor PBB bagi Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) melaporkan  hingga Ahad (20/11/2016), PBB telah mencatat lebih dari 68.500 orang kehilangan tempat tinggal akibat operasimiliter untuk merebut kembali Kota Mosul, Irak.

Itu adalah lonjakan dari hampir 60.000 orang cuma tiga hari sebelumnya, kata Juru Bicara PBB Stephane Dujarric kepada wartawan di Markas Besar PBB, New York, Senin (21/11/2016).

"Penilaian kesehatan yang dilakukan di Kamp Zalikan, sebelah timur-laut Mosul, memperlihatkan kebutuhan luas dan mendesak mengenai bantuan psikologis di kalangan keluarga yang kehilangan rumah, dan hampir tiga-perempat orang yang diwawancarai menyampaikan tingkat tekanan yang sangat kuat," kata Dujarric.

Pada 14-20 November, dukungan psikologis telah diberikana kepada lebih dari 1.000 perempuan dan lebih dari 160 lelaki yang terpengaruh oleh konflik Mosul, katanya.

Hampir 1.200 anak lelaki dan hampir 1.100 anak perempuan menerima bantuan pertama psikologis di ruang yang ramah anak-anak, kata juru bicara tersebut, sebagaimana diberitakan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa pagi.

Mitra kemanusiaan juga berusaha memperoleh dana untuk Rencana Tanggap Kemanusiaan Irak 2016, yang diluncurkan pada Januari. Rencana itu memerlukan 861 juta dolar AS untuk mendukung 7,3 juta warga Irak yang rentan di seluruh negeri tersebut.

Setakat ini, 69 persen keperluan itu telah diterima, kata Dujarric.

Pada 17 Oktober, Perdana Menteri Irak Haider Al-Abadi --yang juga adalah Panglima Pasukan Irak, mengumumkan dimulainya operasi besar untuk merebut kembali Mosul, kota terbesar kedua di negeri tersebut, dalam upaya membebaskan kota di Irak Utara itu --kubu utama terakhir gerilyawan IS di Irak.

Mosul, sekitar 400 kilometer di sebelah utara Ibu Kota Irak, Baghdad, telah dikuasai IS sejak Juni 2014, ketika pasukan pemerintah Irak meninggalkan senjata mereka dan menyelamatkan diri, sehingga memungkinkan petempur IS merebut kendali atas banyak wilayah Irak Barat dan Utara.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : ANTARA/Xinhua-OANA
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper