Bisnis.com, SEOUL - Presiden Korea Selatan Park Geun-hye mendapatkan pengacara sebelum diperiksa jaksa, yang menyelidiki skandal politik dalam kepresidenannya, kata kantornya pada Selasa (15/11/2016).
Dia akan menjadi presiden pertama diperiksa jaksa atas perkara kejahatan.
Kepresidenan Park diguncang tuduhan, yang menyebutkan teman dekatnya menggunakan kedekatannya untuk ikut campur dalam sejumlah urusan negara dan memiliki pengaruh tidak sepantasnya.
Tingkat penerimaan umum Park masih tetap berada di tingkat terendah selama dua minggu. Ratusan ribu orang melakukan unjuk rasa di ibu kota, Seoul, pada Sabtu menuntut Park turun dari jabatannya.
Pengacara Park, Yoo Yeong-ha, adalah mantan anggota Komisi Hak Asasi Manusia pemerintah.
Yoo akan membicarakan dengan para jaksa terkkait pengaturan pemeriksaan presiden, gedung kepresidenan Rumah Biru mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Jaksa menyelidiki apakah Park memberikan tekanan yang tidak selayaknya kepada para pemimpin konglomerat "chaebol" untuk menggalang dana bagi yayasan yang melibatkan teman Park, kantor berita Yonhap melaporkan pada Minggu.
Mereka juga menyelidiki teman Park, Choi Soon-sil, yang diduga menggunakan kedekatannya dengan presiden untuk ikut campur dalam urusan negara, kata jaksa sebelumnya.
Di tengah kemelut politik mendalam, pemimpin partai oposisi utama mengajukan pertemuan dengan Park pada Senin, namun ditunda karena kekuatan oposisi partai itu, begitu pula dari anggota parlemen lain.
Ucapan permohonan maaf lain, yang diutarakan oleh Park, dan tawaran bekerjasama dengan oposisi demi membentuk kabinet baru dan melepaskan beberapa wewenangnya gagal menenangkan krisis, memicu lawan politiknya menyebut Park tidak memahami tingkat kesalahannya.
Park mengatakan pada awal bulan ini bahwa jaksa harus menjelaskan yang terjadi dan bahwa semua yang terlibat harus dicantumkan, termasuk dirinya, dan bertanggung jawab jika terbukti bersalah.
Presiden Korsel Dapatkan Pengacara Sebelum Diperiksa Jaksa
Presiden Korea Selatan Park Geun-hye mendapatkan pengacara sebelum diperiksa jaksa, yang menyelidiki skandal politik dalam kepresidenannya, kata kantornya pada Selasa (15/11/2016).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium