Kabar24.com, LISABON - Pendiri laman WikiLeaks Julian Assange mengatakan informasi yang diterbitkan terkait Hillary Clinton tidak didasari keinginan untuk mempengaruhi hasil pemilihan presiden di Amerika Serikat.
"Dalam beberapa bulan terakhir saya bersama WikiLeaks telah mendapat tekanan untuk menghentikan publikasi informasi terkait Hillary," kata Assange melalui penasihat hukumnya dalam konferensi teknologi Web Summit di Lisbon, Selasa (8/11/2016) seperti dikutip dari Antara, Rabu (9/11).
Menurutnya, ini bukan karena alasan pribadi untuk mempengaruhi hasil pemilu. WikiLeaks pada beberapa bulan terakhir telah menyiarkan ribuan surat elektronik yang diretas dari John Podesta, manajer kampanye kandidat presiden Partai Demokrat itu.
Assange mengatakan Wikileaks tidak memiliki informasi mengenai kandidat presiden Partai Republik, Donald Trump. "Kami tak dapat menyiarkan informasi yang tak dimiliki," katanya.
Menurutnya, dia dianggap sebagai sumber terpercaya untuk data terkait Hillary. "Jadi cukup wajar jika banyak sumber mengenai dirinya mendatangi kami. Tak ada yang menyangkal bahwa informasi ini penting diketahui masyarakat," tambahnya.
Dengan demikian, hal itu akan buruk bagi WikiLeaks jika menahan informasi dari masyarakat itu, khususnya saat masa pemilihan seperti sekarang. Assange mengatakan WikiLeaks akan terus menyiarkan informasi yang perlu diketahui masyarakat, tak melihat siapapun presiden yang terpilih nantinya.
"Kandidat presiden Partai Republik dan Demokrat masih menunjukkan sikap yang tak bersahabat untuk para 'pembuka informasi kontroversial' (whistleblower)," katanya.
Assange telah menetap di Kedutaan Ekuador di London sejak pertengahan 2012. Beberapa minggu lalu, pemerintah Ekuador mengaku membatasi akses internet untuk Assange. Banyak pihak berspekulasi negara itu telah ditekan pemerintah AS karena informasi mengenai Hillary tersebut.
WikiLeaks: Informasi Soal Hillary Bukan untuk Pengaruhi Hasil Pilpres AS
Pendiri laman WikiLeaks Julian Assange mengatakan informasi yang diterbitkan terkait Hillary Clinton tidak didasari keinginan untuk mempengaruhi hasil pemilihan presiden di Amerika Serikat, Selasa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
13 menit yang lalu
Dasco: Pertemuan Prabowo dan SBY di Cikeas Bahas Lembaga Investasi
27 menit yang lalu
Kejagung: Ada Pejabat PN Surabaya Terlibat di Kasus Ronald Tannur
31 menit yang lalu
Ghufron Sebut Prabowo Bisa Batalkan Supres Capim KPK Jokowi
33 menit yang lalu