Kabar24.com,JAKARTA-- Langkah kemenkes yang meningkatkan kewaspadaan pada entry point perlu diapresiasi. Hal itu diungkapkan oleh anggota komisi III Muhammad Syafii.
Setidaknya, pemerintah terlihat serius mengantisipasi virus zika yang telah ada di Singapura. Langkah ini tentu perlu diikuti dengan kesiapan para petugas di entry point yang ditetapkan.
"Kita belum tahu apa bentuk kewaspadaan yang dimaksud. Apakah menempatkan para petugas dan mengecek setiap orang yang masuk, atau seperti apa? Yang jelas, langkah itu memang diperlukan," ujar Muhammad Syafii di Jakarta, Kamis (1/9/2016).
Selain itu, menurutnya, travel advisory dinilai juga sangat penting. Dengan begitu, setiap orang yang hendak berkunjung ke tempat-tempat dimana ditemukan virus zika, mengerti dan tahu bahaya virus tersebut. Travel adversory itu setidaknya diberlakukan paling tidak sampai daerah tersebut dinyatakan benar-benar aman.
Kementerian kesehatan juga diminta untuk melakukan tindakan-tindakan preventif yang dibutuhkan. Termasuk menginformasikan tentang bahaya virus zika dan apa upaya yang perlu dilakukan untuk menghindarinya.
"Sejauh ini, banyak anggota masyarakat yang mungkin belum tahu. Karena itu, tugas pemerintah untuk memberikan edukasi dan informasi," lanjutnya.
Begitu juga,lanjut politisi Gerindra itu, kemenkes diharapkan mempersiapkan berbagai hal yang diperlukan terkait penanganan masyarakat jika nantinya ada anggota
masyarakat yang terinfeksi. Dengan begitu, pemerintah betul-betul siap menghadapinya.
"Ada banyak tenaga kemenkes yang saya kira bisa dikerahkan, terutama dari direktorat P2P dan seluruh jajarannya di daerah," tukasnya.