Kabar24.com, MUNICH—Penembak berusia 18 tahun warga negara Jerman-Iran yang menewaskan 9 orang pada Jumat ((22/7/2016) memulai perencanaan aksinya setahun lalu, setelah mengunjungi kota Winnenden di Jerman di mana seorang remaja lainnya melakukan pembunuhan terhadap 15 orang pada 2009.
Pejabat kepolisian Bavaria pada Minggu (24/7/2016) menyebutkan sejumlah barang yang ditemukan di rumah remaja tersebut juga menunjukkan dia pernah menjalani perawatan di rumah sakit untuk kasus kejiwaan selama 3 bulan. Dia juga gemar memainkan permainan video game berbasis kekerasan.
Kepala Kantor Kriminal Setempat Robert Heimberger menyebutkan salah satu permainan yang dia mainkan adalah Counter Strike. Menurutnya, permainan ini hampir selalu dimainkan oleh setiap pembunuh yang mengamuk, seperti anak remaja pelaku penembakan di Munich.
Remaja tersebut, seperti diidentifikasi oleh sejumlah sumber, menyebut dirinya sendiri Ali dan pernah menyebutkan remaja berusia 17 tahun yang melakukan pembunuhan pada 2009 sebagai orang yang baik.
Anak tersebut juga dikeluarkan dari klub permainan video online karena anggota lainnya takut padanya. “Kami selalu berfikir bahwa sesuatu seperti hal itu [tindak kekerasan] akan terjadi tetapi kami tidak pernah berfikir dia akan mendapatkan senjata dan menggunakannya,” kata seorang remaja berusia 16 tahun yang pernah bermain video game online bersama pelaku seperti dikutip dari Reuters, Senin (25/7/2016).
Remaja pelaku penembakan Munich juga merasa terinspirasi oleh Anders Breivik, seorang pelaku penembakan massal dari Norwegia. Dia secara sengaja melakukan aksinya pada peringatan kelima tahun tindakan Breivik yang menewaskan 77 orang.
Kepala Penuntut Bavaria Thomas Steinhaus-Koch mengatakan pelaku pernah dirawat di rumah sakit karena masalah kejiwaan sejak Juli hingga September 2015, dan masih menjalani rawat jalan hingga bulan lalu.
Penyidik juga menemukan resep obat-obatan di rumahnya, di mana dia tinggal bersama orang tua dan saudara laki-lakinya.
Foto: Reuters