Bisnis.com, JAKARTA – Perdana Menteri Inggris baru Theresa May akan menjadikan Inggris untuk tetap sebagai pemain kuat di dunia pasca keputusan negara tersebut berpisah dari Uni Eropa (Brexit) bulan lalu.
May akan menggunakan penampilan pertamanya di parlemen sejak menggantikan David Cameron untuk berdebat dalam hal memperbaharui sistem senjata nuklir Trident.
“Kita tidak bisa berkompromi untuk keamanan nasional kita, kita tidak bisa menyerahkan tanggung jawab besar yang seharusnya kita pikul untuk menjaga keamanan masyarakat kita. Kita tidak bisa meninggalkan perlindungan utama kita keluar dari idealisme yang salah; yang akan menjadi pertaruhan sembrono, yang akan memperlemah persekutuan kita dan menguntungkan musuh-musuh kita,” jelas May dalam petikan pidatonya yang akan diutarakan di depan Dewan Perwalian Inggris House of Commons hari ini (Senin. 18/7/2016), seperti dikutip Bloomberg.
May juga direncanakan akan mengunjungi Wales hari ini demi menegaskan kembali komitmennya untuk melibatkan semua bangsa dalam Inggris Raya untuk negosiasi meninggalkan Uni Eropa, setelah membuat komitmen yang sama di Skotlandia pada hari Jumat.
Lebih dari tiga minggu sejak keputusan Brexit, beberapa penasehat utamanya – yang saat ini menduduki penting di kepemerintahan - mengedepankan rencana mereka untuk Inggris yang lebih berorientasi ke luar sebagai akibat dari perpisahan tersebut.
Kepala negosiator Brexit David Davis mengungkapkan kepercayaan dirinya bahwa Inggris Raya dapat mempertahankan akses ke pasar tunggal Eropa sementara melakukan pengetatan pembatasan migrasi.
Menteri Luar Negeri yang baru saja ditunjuk Boris Johnson mengatakan Brexit adalah kesempatan bagi Inggris untuk menjadi "benar-benar global”, sementara Menteri Perdagangan Liam Fox mengatakan ia telah mulai memiliki deretan penawaran di saat Inggris resmi meninggalkan blok itu.