Bisnis.com, JAKARTA— Separuh posisi senior pada awal masa jabatan Theresa May akan diisi oleh wanita setelah dia resmi menjadi Perdana Menteri wanita kedua dalam sejarah negeri Ratu Elizabeth tersebut.
May diperkirakan akan mengumumkan promosi signifikan bagi Menteri Energi Amber Rudd dan Menteri Pengembangan Internasional Justine Greening petang ini waktu setempat.
Rud diprediksi akan menjabat salah satu posisi penting di negara tersebut. Sejumlah kolega May menyarankan bahwa Rudd bisa dijadikan menteri dalam negeri sementara Greening diperkirakan akan menjadi menteri kesehatan yang baru.
Reshuffle kabinet oleh May kemungkinan akan mendorong beberapa anggota parlemen perempuan dari partai Konservatif menduduki jabatan terdepan untuk pertama kalinya yang berarti hampir setengah anggota kabinet akan diisi oleh perempuan.
“Theresa-lah yang mengadakan kampanye untuk memilih lebih banyak perempuan untuk jabatan di parlemen dan dia selalu meyakini posisi pemerintahan terkemuka harus diisi oleh lebih banyak perempuan,” kata seorang juru bicara May seperti dikutip dari telegraph.co.uk, Rabu (13/7/2016).
Penunjukan May membuatnya menjadi wanita kedua yang menjabat perdana menteri Inggris setelah Margaret Thatcher.
Namun, keputusan May untuk mempromosikan lebih banyak perempuan di parlemen membuatnya berbeda dari Thatcher.
Thatcher hanya menunjuk seorang wanita untuk setiap kabinetnya dalam 11 tahun kepemimpinannya sebagai Perdana Menteri sejak 1979 hingga 1990.