Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PEMAKAMAN THATCHER: Amerika Serikat & Argentina Tak Kirim Pejabat Senior

PM Inggris David Cameron beri sambutan (Reuters)BISNIS.COM, JAKARTA-Rakyat Inggris hari ini, Rabu (17/4/2013), menggelar prosesi nasional pemakaman mendiang mantan Perdana Menteri Inggris 1979-1990 Margaret Thatcher.

PM Inggris David Cameron beri sambutan (Reuters)

BISNIS.COM, JAKARTA-Rakyat Inggris hari ini, Rabu (17/4/2013), menggelar prosesi nasional pemakaman mendiang mantan Perdana Menteri Inggris 1979-1990 Margaret Thatcher.

Puncak prosesi pemakaman tersebut adalah pemberkatan di Katedral St Paul yang akan dihadiri Ratu Elizabeth dan lebih dari 2.3000 undangan.

Sebanyak 11 perdana menteri dari berbagai negara, 2 kepala negara, dan 17 menteri luar negeri menghadiri acara tersebut.

Namun, Amerika Serikat dikabarkan tidak mengirimkan pejabat senior untuk menghadiri acara pemakaman nasional negara sekutu AS di Eropa tersebut.

Apakah ini terkait dengan kasus Bom Boston yang membuat Obama lebih memfokuskan pada tragedi yang sangat memukul bangsa AS tersebut?

Ini masih menjadi tanda tanya karena berdasarkan penelusuran Reuters di daftar tamu, tak satupun pejabat senior dari Amerika Serikat hadir. Juru Bicara Perdana Menteri Inggris menolak memberikan komentar menganai hal tersebut.

Selain Amerika Serikat, Duta Besar Argentina untuk Inggris juga tak mengirimkan utusan untuk menghadiri acara tersebut setelah keluarga Thatcher meminta agar Presiden Argentina Cristina Fernandez tidak diundang, karena masalah pulau Fakland kembali memanas.

Kontras dengan ketidakhadiran utusan Argentina, sebanyak 700 anggota pasukan yang pernah terlibat perang Falkand justrun hadir mengiringi konvoi kereta jenazah menuju Katedral St Paul.

Ketidakhadiran pejabat senior Amerika Serikat dan Argentina tidak mengendurkan semangat Perdana Menteri Inggris David Cameron untuk menggelar acara pemakanan nasional terbesar setelah acara pemakamanan mendiang Perdana Menteri Winston Churchill pada 1965 tersebut.

"Dialah satu-satunya perdana menteri wanita Inggris. Dia menjabat perdana menteri paling lama dalam 150 tahun terakhir. Dia mencapai hal yang sangat luar biasa dalam hidupnya," puji Cameron.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sutarno
Editor : Sutarno
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper