Bisnis.com,KUALA LUMPUR— Kepolisian Malaysia tetap meragukan keterkaitan militan IS dalam serangan granat di sebuah bar yang melukai tujuh orang beberapa waktu lalu.
Namun, pihak kepolisian tersebut juga dipaksa untuk mempertimbangkan kembali adanya kemungkinan tersebut setelah militan IS mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut melalui sebuah posting-an di Facebook.
Sebelumnya, pihak investigator mengesampingkan dugaan terorisme sebagai motif serangan di sebuah bar Puchong Selasa lalu (28/6/2016) yang melukai delapan orang termasuk seorang warga negara China.
Awalnya, kepolisian menduga kuat serangn tersebut bermotifkan persaingan bisnis, atau salah seorang korban bisa jadi adalah target serangan.Pemilik bar juga menyebutkan bahwa adanya dendam pribadi terhadapa dua pelanggannya di akun Facebooknya.
Petugas penanganan terorisme mencoba mengkonfirmasi kredibilitas klaim yang diunggah di laman Facebook seseorang yang dikenal sebagai pejuang IS dari Malaysia.
Sebuah screenshoot yang diunggah oleh harian lokal, Sin Chew Daily menunjukkan seorang bernama Muhammad Wanndy Mohamed Jedi di laman Facebooknya mengklaim bahwa serangan tersebut dilakukan oleh dua pengikut IS
Kepala penanganan terorisme Ayob Khan Mydin Pitchay menolak berkomentar apakah akun Facebook tersebut kredibel.
“Kami mempertimbangkan segala motif yang mungkin seperti konflik bisnis, balas dendam,, keterlibatan geng, dan terorisme,” katanya seperti dikutip dari Reuters, Rabu (29/6/2016).
Roger Hew, pemilik bar mencurigai sepasang pelanggan yang sedang merayakan ulang tahun pernikahan mereka sebagai target serangan.
Di Facebook, Hew menuliskan bahwa serangan tersebut bermotifkan dendam pribadi dan seorang saksi melihat dua orang pria melemparkan granat ke arah pasangan tersebut.
Badan keamanan Malaysia bersiaga dalam menghadapi persebaran militan ISIS di negara tersebut. Beberapa bulan lalu, pejabat setempat mengestimasi sekitar 50 orang warganya bergabung dengan ISIS.