Bisnis.com, JAKARTA - Geert Wilders, pemimpin kelompok anti imigrasi dari Belanda pada Rabu menyerukan agar negara tersebut melakukan referendum keanggotaan Uni Eropa setelah hasil referendum Inggris menunjukkan negara tersebut akan keluar dari blok beranggotakan 28 negara Eropa itu.
Wilders mengatakan jika dia terpilih sebagai perdana menteri pada pemilihan Maret nanti di Belanda, dia akan menyerukan referendum bagi negara tersebut.
“Kami ingin menjadi pihak yang bertanggung jawab atas negara kami, uang kami, perbatasan kami, dan kebijakan imigrasi kami. Secepat mungkin Belanda perlu mendapat kesempatan untuk bersuara mengenai keanggotaannya di Uni Eropa” katanya dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Reuters, Jumat (24/6/2016).
Sebuah survei oleh saluran televisi Een Vandaag minggu ini menunjukkan bahwa 54% penduduk Belanda, negara anggota pendiri Uni Eropa, menginginkan referendum.
Para pemilih di Belanda telah dua kali menyatakan sentimen anti Uni Eropa yang kuat, yang terbaru pada April ketika khalayak luas menolak perjanjian Ukraina-Uni Eropa dalam sebuah referendum tidak mengikat.
“Ini waktunya untuk memulai awal yang baru, mengandalkan kekuatan dan kedaulatan kita sendiri,” kata Wilder.
Dia mengatakan jika terpilih sebagai perdana menteri, Belanda akan melaksanakan referendum untuk keluar dari Uni Eropa. “Biarkan rakyat yang memutuskan,” katanya.