Mahasiswa Kimia
Ehud Keinan, ilmuwan Israel yang menghabiskan waktu 35 tahun mempelajari TATP, mengatakan TARP seberat 4 kg saja bisa menghasilkan skala kehancuran seperti terjadi di Brussels.
"Bom ini gampang sekali dibuat, tidak seperti bom konvensional," kata Keinan, dekan fakultas kimia pada Institut Teknologi Technion-Israel di Haifa. "Anda tak perlu menjadi bagian organisasi besar atau latihan untuk membuat bom ini."
Tetap saja, salah seorang dari tiga tersangka pelaku bom bunuh diri Brussels, Najim Laachraoui, warga Belgia berusia 25 tahun yang meledakkan diri di bandara Brussels dan disangka membuat rompi bom bunuh diri untuk serangan ke Paris yang gagal, adalah lulusan fakultas teknik pada sebuah perguruan tinggi dan orang yang menonjol dalam kerja laboratorium.
ISIS membuat bahan peledak buatan tangan dengan menggunakan hidrogen peroksida di Irak, kata Riset Kesenjataan Konflik yang didanai Uni Eropa. Namun badan ini tidak mengidentifikasi apakah bahan peledak buatan ISIS itu TATP.
Merebaknya penggunaan senapan serbu Kalashnikov sebagai pilihan senjata ISIS di Eropa dalam dua tahun terakhir, khususnya di Paris, telah mendorong Uni Eropa memburu para penyelundup senjata.
Namun mengganggu pasokan TATP adalah tugas yang lebih sulit dilakukan.
Uni Eropa pada 2014 telah meloloskan legislasi baru bahwa semua dari 28 anggotanya mesti membatasi pemasaran dan penggunaan bahan kimia yang bisa digunakan sebagai bahan peledak. Pada beberapa kasus. ada kewajiban untuk memeriksa identitas mereka yang membeli bahan kimia.
Dua pekan dari serangan London Juli 2005, industri kimia Inggris dan toko bahan bangunan di Inggris ramai-ramai melaporkan pembelian skala besar bahan kimia yang mereka curigai.
Namun di Prancis, hidrogen peroksida dijual bebas untuk membersihkan air kolam renang.
"Jika Anda ke toko farmasi mana saja di Brussels, Anda bebas membeli 50 ml aseton. Jika Anda ke ratusan toko farmasi, Anda bisa mendapatkan lebih banyak lagi," kata Peter Newport, kepala eksekutif Asosiasi Bisnis Kimia Inggris yang menjadi anggota dewan pakar Komisi Eropa mengenai pengaturan prekursor.