Induk Setan
TATP adalah bahan peledak yang sangat tidak stabil. Para pejuang Palestina yang bereksperimen menggunakan bahan peledak ini pada 1980-an menyebut TATP dengan "Induk Setan" karena bubuk kristal putih itu bisa dengan mudah diledakkan dari ujung rokok yang menyala, korek api atau panas yang berlebihan.
Bahan peledak ini juga setiap waktu bisa kehilangan potensi ledaknya begitu unsur kimianya membusuk.
Digunakan pada pemboman London 2005 dan dalam serangan 13 November tahun silam di Paris, serta ditemukan dalam serangkaian razia yang menggagalkan upaya pemboman di Eropa sejak 2007, TATP menjadi bahan peledak kesukaan militan-militan ISIS.
Namun, tidak seperti senjata api selundupan yang juga digunakan dalam serangan di Paris tahun lalu yang menewaskan 130 orang, TATP sulit dijejak para agen intelijen Eropa karena bahan baku untuk peledak ini sangat dibeli di toko bangunan atau toko farmasi mana pun, serta jarang menarik perhatian.
Bahan peledak ini ditemukan seorang ahli kimia Jerman abad ke-19 . Kekuatan ledakannya sangat hebat, sekalipun dalam ukuran kecil.
Bom semacam ini ternyata tak terdeteksi oleh pemindai bandara, sehingga pihak berwajib harus mengandalkan anjing pelacak untuk melacaknya.
Sayang, sekalipun bom ini berbau menyengat -sopir taksi yang mengantarkan ketiga teroris mengaku mencium bau kimia selagi berkendara menuju bandara-- hanya sedikit anjing pelacak di daerah check-in Bandara Brussels Selasa itu ketika para pelaku bom bunuh diri meledakkan bahan peledak yang tersembunyi dalam koper di troli barang bawaan.