Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Korea Utara Lakukan Simulasi Serangan ke Korsel. Istana Presiden di Seoul Jadi Target

Hubungan Korea Utara dan Korea Selatan makin memanas seiring pernyataan Pyongyang tentang pelatihan tentara militer untuk melakukan serangan ke istana presiden Korea Selatan di Seoul.
Tentara Korea Selatan berjalan di barikade di chekpoint, Grand Unification Bridge, yang memisahkan Korea Selatan dan korea Utara/Reuters
Tentara Korea Selatan berjalan di barikade di chekpoint, Grand Unification Bridge, yang memisahkan Korea Selatan dan korea Utara/Reuters

Kabar24.com, SEOUL - Hubungan Korea Utara dan Korea Selatan makin memanas seiring pernyataan Pyongyang tentang pelatihan tentara militer untuk melakukan serangan ke istana presiden Korea Selatan di Seoul.

Korea Utara semakin gencar mengecam Presiden Korea Selatan Park Geun Hye, apalagi setelah pihak Korea Selatan memperingatkan Pyongyang terkait uji nuklir dan peluncuran roketnya awal tahun ini.

Kim Jong Un yang didampingi media pemerintah setempat mengatakan latihan militer yang dilaksanakan pada Jumat (25/3/2016) adalah latihan artileri jarak jauh terbesar yang pernah dilakukan Korea Utara.

Latihan tersebut mensimulasikan penyerangan ke kantor presiden dan pemerintahan Korea Selatan.

Keadaan yang semakin memanas turut didorong adanya kongres yang dilakukan Korea Utara untuk menggerakkan partai pekerja pada Mei nanti.

Kongres itu sangat jarang dilakukan sehinggga menimbulkan beberapa kecurigaan analis yang memprediksi bahwa Pyongyang akan melakukan semacam uji nuklir kembali.

Park Geun Hye telah memperingatkan Korea Utara untuk menghentikan aksi provokatif dan menyadari bahaya senjata nuklir.

Ia memerintahkan pasukan militer negaranya untuk siap siaga terhadap segala bentuk ancaman dan serangan.

Tindakan provokasi yang tidak berguna akan menjadi cara untuk menghancurkan rezim Korea Utara, katanya seperti dikutip dari Reuters, Jumat (25/3/2015).

Hal tersebut ia katakan saat menghadiri peringatan tenggelamnya kapal angkatan laut pada 2010 yang menewaskan 46 orang di Daejeon, Korea Selatan.

Korea Selatan menuding kecelakaan tersebut akibat serangan torpedo yang dilakukan Korea Utara.

Korea Utara menyangkal tudingan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper