Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berkuasa 30 Tahun, Yoweri Museveni Kembali Terpilih Jadi Presiden Uganda

Yoweri Museveni berhasil memperpanjang masa jabatannya sebagai Presiden Uganda setelah Komisi Pemilihan setempat mengumumkan kemenangannya, Sabtu, 20 Februari 2016. Dia meraih 60,8 persen suara. Museveni sebelumnya telah memimpin Uganda selama 30 tahun.
Presiden Uganda Yoweri Museveni /www.telegraph.co.uk
Presiden Uganda Yoweri Museveni /www.telegraph.co.uk

Bisnis.com, KAMPALA - Yoweri Museveni berhasil memperpanjang masa jabatannya sebagai Presiden Uganda setelah Komisi Pemilihan setempat mengumumkan kemenangannya, Sabtu, 20 Februari 2016. Dia meraih 60,8 persen suara. Museveni sebelumnya telah memimpin Uganda selama 30 tahun.

Kemenangan Museveni ini tercoreng dengan tuduhan proses pemilihan yang kurang transparan, palsu, serta keberadaan saingan utama Musevini,  Kizza Besigye, dalam status tahanan rumah. Besigye sendiri meraih suara sebanyak 35,4 persen.

"Kami baru saja menyaksikan proses pemilihan paling tidak jujur di Uganda," kata Besigye dalam sebuah pernyataan dikutip dari Reuters, Sabtu, 20 Februari 2016. Besigye juga meminta ada audit independen dari hasil pemilu kali ini.

Amerika Serikat pun pada Jumat lalu mendesak Museveni agar menghentikan tindakan keamanan yang terkesan melecehkan lawan-lawannya politiknya itu. Sebab, selain Besigye, mantan Perdana Menteri Amama Mbabazi, menurut juru bicaranya, juga dijadikan tahanan rumah.

Besigye telah ditahan sebanyak tiga kali dalam satu pekan ini. Seorang wartawan Reuters melihat rumahnya dikelilingi oleh polisi anti huru-hara dan media dilarang mendekat.

Kritik pemilihan umum Uganda kali ini juga muncul dari pengamat politik. Menurut pengamat Uni Eropa, pemungutan suara yang dilakukan pada Kamis terkesan dibarengi intimidasi.

Eduard Kukan, Kepala Pengamat untuk Uni Eropa, mengatakan pemilihan umum di Uganda rusak dengan kurangnya transparansi dan independensi di dalam lingkungan komisi pemilihan Uganda. “Aktor politik menciptakan suasana menakutkan bagi pemilih dan kandidat," tambahnya.

Selama kepemimpinannya, Musevini membuat perekonomian Uganda kuat. Tapi, ia dianggap gagal memberantas korupsi di negara berpopulasi 37 juta orang tersebut serta mengekang kebebasan berpendapat.

Partai yang pendukung Museveni, Gerakan Perlawanan Nasional, mengatakan kemenangan pemimpin veteran ini menunjukkan bahwa para saingannya gagal menawarkan alternatif selain janji-janji kosong.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Tempo.co

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper