Bisnis.com, JAKARTA--Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) akan mengirim ratusan da'i ke daerah terluar dan perbatasan Indonesia pada masa Ramadan 2016 sebagai partisipasi program revolusi mental yang dicanangkan Presiden Joko Widodo.
Seusai bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Ketua Umum Persaudaraan Muslimin Indonesia Usamah Hisyam mengatakan jajaran Parmusi menyampaikan apresiasi atas satu tahun kinerja pemerintahan Jokowi-JK.
"Parmusi mengajukan program untuk lebih membumikan revolusi mental, yakni melalui dakwah kepada umat Islam di Indonesia untuk meningkatkan iman takwa dan akhlak mulia," tuturnya di Kantor Presiden, Kamis (17/12/2015).
Dakwah, kata Usamah, merupakan salah satu bentuk kontribusi organisasi masyarakat ini dalam mengubah sikap mental masyarakat agar meninggalkan sikap buruk menjadi sikap positif.
"Parmusi akan mengirim ratusan da'i ke daerah terluar dan perbatasan pada masa ramadhan. Tahap awal kami kirim 100 da'i," imbuhnya.
Menurut Usamah, Presiden Jokowi sangat mendukung upaya Parmusi yang akan mengirim da'i ke daerah-daerah terpencil dan perbatasan Indonesia.
Pada awalnya, Parmusi bernama Partai Muslimin Indonesia yang dibentuk Jakarta pada Februari 1968 dan dipimpin oleh Djarnawi Hadikusumo.
Menjelang Pemilu 1971, pemerintahan Presiden Soeharto menggabungkan Parmusi bersama Partai Nahdlatul Ulama, Persatuan Tarbiyah Indonesia, Partai Syarikat Islam, menjadi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada 5 Januari 1971.
Kendati demikian, Usamah membantah merupakan ormas yang ada di bawah PPP. Usamah justru menyebut Parmusi sebagai 'ayah' yang melahirkan partai berlambang Kabah itu.