Kabar24.com, JAKARTA - Penduduk Inggris terakhir yang ditahan di Teluk Guantanamo sudah tiba di London pada Jumat (30/10/2015) setelah menjalani 13 tahun penahanan di penjara militer AS di Kuba itu.
"Kami bisa pastikan bahwa Shaker Aamer telah dibebaskan dari Teluk Guantanamo dan sudah pulang ke Kerajaan Inggris," kata pernyataan Kementerian Luar Negeri.
Aamer tiba di Bandara Biggin Hill di London selatan dengan penerbangan langsung dari Teluk Guantanamo menggunakan jet Gulfstream.
Pesawat yang membawanya itu mendarat dan mengarah ke sebuah hanggar sementara sebuah mobil ambulans terlihat datang dan meninggalkan gedung terminal.
Amerika Serikat menuduh penduduk berusia 46 tahun dan berkewarganegaraan Arab Saudi itu berperan sebagai perekrut, pengatur keuangan, dan petempur Al Qaida serta memiliki hubungan dekat dengan Osama Bin Laden. Namun, AS tidak pernah mengeluarkan dakwaan terhadapnya.
Kantor Perdana Menteri Inggris David Cameron mengatakan tidak ada rencana bagi pihak berwenang negaranya untuk menahan Aamer.
"Begitu ia kembali ke Kerajaan Inggris, dia bukan lagi sebagai tahanan. Dia bebas berkumpul lagi dengan keluarganya," kata juru bicara resmi Cameron.
Menyusul dibebaskannya tahanan asal Mauritania, Ahmed Ould Abdel Aziz, dari Guantanamo pada pekan ini, kementerian pertahanan AS mengatakan masih ada 113 tahanan yang tinggal di penjara itu.
Ameer, ayah empat anak, yang sudah dua kali dibolehkan bebas dari Guantanamo, yaitu pada 2007 dan 2009, selalu membantah tuduhan-tuduhan yang dikenakan terhadapnya. Ia mengatakan ia berada di Afghanistan untuk bekerja bagi kegiatan amal.
Pengacara Aamer di AS, Clive Stafford Smith, mengatakan langkah pertama yang akan dilakukan kliennya setibanya di Inggris adalah "pergi ke dokter dan melakukan pemeriksaan kesehatan."
Smith mengatakan Aamer berencana membentuk sebuah yayasan amal "untuk membantu tercapainya kebenarnya sehingga di masa depan kita tidak usah mengulang kesalahan sejarah yang sama".
Ameer lahir di Arab Saudi pada Desember 1968 dan pernah tinggal di Amerika Serikat sebelum akhirnya bermukim di Inggris. Ia menikahi seorang perempuan Inggris dan pada 1996 menjadi penduduk.
Pada 2001, dia membawa keluarganya ke Afghanistan, namun mengirimkan mereka ke Pakistan setelah terjadinya serangan 11 September. Ameer mengatakan dirinya sudah akan bergabung dengan keluarganya di Pakistan ketika dia ditangkap.