Bisnis.com, JAKARTA - Satu unit penjara rahasia di dalam pusat tahanan Teluk Guantanamo akhirnya ditutup.
Para tahanan dipindahkan ke fasilitas lain di pangkalan Amerika Serikat di Kuba, menurut militer AS.
Para tahanan di Camp 7 yang termasuk di antara penjahat perang dan mereka yang terlibat dalam peristiwa serangan teroris 911 itu dipindahkan ke fasilitas yang berdekatan dengan tempat tahanan lain di pangkalan tersebut.
Komando Selatan AS, yang mengawasi pusat tahanan di tepi tenggara Kuba, menyatakan dalam sebuah pernyataan bahwa upaya itu dilakukan untuk "meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional".
Komando yang berbasis di Miami itu tidak menyebutkan berapa banyak tahanan yang dipindahkan. Para pejabat sebelumnya mengatakan sekitar 14 pria ditahan di Camp 7 dari 40 camp tahanan di Guantanamo.
Komando Selatan menyatakan bahwa tahanan Camp 7 dipindahkan ke Camp 5 "dengan aman dan tanpa insiden," tetapi tidak mengatakan kapan pemindahan terjadi. Camp 5, yang sebagian besar kosong, terletak di sebelah Camp 6, tempat tahanan lainnya berada.
Baca Juga
Camp 7 dibuka pada bulan Desember 2006 untuk tahanan yang sebelumnya ditahan dalam jaringan fasilitas penahanan rahasia CIA.
Camp itu juga sering disebut sebagai "situs hitam" dan para tahanan menjadi sasaran teknik interogasi brutal militer di bawah kesepakatan dengan CIA. Komando Selatan mengatakan badan-badan intelijen terlibat dengan pemindahan itu.
Militer sejak lama menolak untuk mengakui lokasi Camp 7 di pangkalan itu dan tidak pernah mengizinkan jurnalis melihat bagian dalam fasilitas tersebut.
Sejumlah pejabat mengatakan bahwa unit itu, yang tidak pernah dirancang untuk menjadi permanen, memiliki masalah struktur bangunan dan perlu diganti, tetapi Pentagon membatalkan rencana untuk untuk pembangunan tersebut.
Di antara mereka yang ditahan di Kamp 7 adalah lima tahanan yang dituduh melakukan kejahatan perang karena peran mereka yang diduga merencanakan dan memberikan dukungan logistik untuk serangan teroris 11 September 2001.
Presiden Joe Biden mengatakan dia bermaksud untuk menutup Guantanamo, tapi membutuhkan persetujuan dari Kongres untuk memindahkan beberapa tahanan ke AS untuk diadili atau dipenjara seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Senin (5/4).