Kabar24.com, JAKARTA-- Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, menyayangkan beredarnya pesan berantai di dunia maya yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menghadiri acara sekaligus meminta maaf kepada Partai Komunis Indonesia (PKI).
Pramono menegaskan isu tersebut sengaja dihembuskan oknum tertentu. SIMAK: Pelajar Serbu Gubernur Ahok di Lubang Buaya
"Kepentingannya membuat resah, termasuk tentunya mendiskreditkan Presiden," kata Pramono di kompleks Istana, Rabu (30/9/2015).
BACA JUGA: 7 Anggur Eksotis Ini Patut Dicoba
Menurut dia, polisi sudah mengetahui penyebar fitnah tersebut. SIMAK: 10 ES KRIM TERUNIK: Rasa Ular hingga Daging Kuda
"Aparat kepolisian sudah tahu orang yang menyebarkannya. Dalam keadaan seperti ini, kita harusnya bersatu, tapi malah membuat isu baru," ujarnya.
Pramono mengatakan, Istana belum akan mengambil langkah hukum terhadap pelaku penyebar fitnah. Menurut dia, Istana hanya akan mengingatkan terlebih dulu.
"Negara kita kan negara demokrasi, kita menghormati hukum. Kita tak ingin ada kesan Presiden selalu menggunakan kekuasaannya," tuturnya.
Pramono mengatakan, Presiden juga sudah menerima laporan mengenai pelaku. Namun, dia enggan menyebut siapa pelaku penyebar fitnah itu.
Sejak kemarin malam, beredar pesan berantai bahwa Presiden Jokowi akan menghadiri sebuah acara dan akan meminta maaf kepada Partai Komunis Indonesia.
Dalam pesan berantai itu, Presiden disebutkan akan menghadiri acara pada hari ini pukul 10.00. Padahal, sebelumnya, Presiden sudah memastikan bahwa pemerintah tidak akan meminta maaf kepada korban Gerakan 30 September 1965.