Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri Anies: Masa Orientasi Siswa Harus Bebas dari Kecenderungan Plonco

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan, mengatakan penyelenggaraan pendidikan di dalam sekolah harus mengutamakan penanaman karakter dan menjauhkan anak-anak dari perilaku yang mencerminkan kekerasan.
Siswa baru memakai berbagai atribut yang tidak sesuai dengan proses belajar mengajar ketika mengikuti Masa Orientasi Peserta Didik Baru (MOPDB) di SMK Yuppentek 1 Tangerang, Banten, Rabu (29/7)./Antara-Widodo S. Jusuf
Siswa baru memakai berbagai atribut yang tidak sesuai dengan proses belajar mengajar ketika mengikuti Masa Orientasi Peserta Didik Baru (MOPDB) di SMK Yuppentek 1 Tangerang, Banten, Rabu (29/7)./Antara-Widodo S. Jusuf

Kabar24.com, JAKARTA- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan, mengatakan penyelenggaraan pendidikan di dalam sekolah harus mengutamakan penanaman karakter dan menjauhkan anak-anak dari perilaku yang mencerminkan kekerasan.

Begitu juga dengan pelaksanaan Masa Orientasi Peserta Didik Baru (MOPDB) yang merupakan tahap awal dan pengenalan pertama siswa dijenjang sekolah baru. Siswa tidak diperbolehkan untuk mendapatkan tindak kekerasan fisik, psikis dan apapun yang cenderung sikap plonco.

"Jangankan plonco, tindakan yang cenderung plonco saja tidak boleh. Seperti memberikan tugas tidak masuk akal dan mempermalukan siswa itu tidak diperbolehkan," jelas Anies Baswedan, paska sidak MOPDB di SMK Yupenndik, Tangerang kota, Rabu (29/07/2015).

Anies menjelaskan, tindakan pantia MOPDB memberikan tugas yang tidak lumrah, dengan menggunakan kiasan, cenderung menunjuk satu produk tertentu dan menyuruh peserta didik baru menggunakan kostum tidak mendidik, merupakan bentuk dari plonco terhadap siswa. Sebab, menurut temuan Anies, siswa baru dimanfaatkan untuk membeli satu produk yang akan menguntungkan pihak panitia MOPDB dan perusahaan tertentu.

"Ada temuan, mereka disuruh mengumpulkan kardus susu dan ternyata menguntungkan panitia. Setiap 50 kardus susu panitia akan mendapatkan untung sebesar Rp 1.700 dari perusahaan. Jadi akan diselidiki temuan ini, kalau mau jualan jangan di sini," bebernya.

Mantan rektor Universitas Paramadina ini pun mengimbau agar semua siswa tidak diam jika ada perlakuan tidak masuk akal dan tidak mendidik, seperti memakai topi dari bola dan membawa tas dari karung terigu seperti di SMK N 4 Tangerang, juga membawa produk-produk tertentu seperti yang diperintahkan panitia MOPDB SMK Yupendik Tangerang. Hal tersebut, selain menyusahkan, mempermalukan dan mengintimidasi siswa.

"Semua harus melawan jika tidak masuk akal, harus berani bertanya kenapa disuruh ini dan itu apalagi tidak mendidik. Semua tata tertib dari MOPDB sudah diberitahukan melalui Permendikbud 55/2014 dan surat edaran," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper