Bisnis.com, JAKARTA- Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kenegaraan ke Singapura dalam rangka memajukan kerjasama perdagangan, investasi, dan pariwisata.
Kunjungan kenegaraan Jokowi akan dilaksanakan pada Selasa dan Rabu, 28-29 Juli 2015. Dalam kunjungan tersebut, Presiden akan didampingi oleh Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) Yuddy Chrisnandi, dan Menteri Pemuda dan Olah Raga Imam Nahrawi.
Berdasarkan keterangan pers dari Kementerian Luar Negeri, Presiden Jokowi diagendakan akan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Singapura Tony Tan Keng Yam dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong. Selain itu, Presiden juga akan menghadiri pertemuan bisnis yang diperkirakan akan dihadiri oleh lebih dari 150 CEO perusahaan-perusahaan besar di Singapura.
Selain isu bilateral, kunjungan ini juga akan dimanfaatkan untuk membahas perkembangan mengenai ASEAN menjelang berlakunya ASEAN Community pada akhir 2015. Salah satu yang akan diusung Indonesia adalah legally binding instrument bagi perlindungan buruh migran ASEAN.
Pada akhir kunjungan, Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana direncanakan akan meresmikan nama spesies anggrek baru yang akan dinamakan Iriana Jokowi.
Pada tahun 2014, total perdagangan Indonesia dengan Singapura mencapai US$41,99 miliar. Dalam bidang investasi, Singapura merupakan investor yang paling banyak menanamkan modal di Indonesia dalam lima tahun terakhir.
Sepanjang 2014, total investasi asal Singapura mencapai US$5,8 miliar yang digulirkan untuk 2.056 proyek.
Di sisi pariwisata, wisatawan asing yang paling banyak berkunjung ke Indonesia berasal dari Singapura. Pada 2014, jumlahnya mencapai 1,5 juta oarng meningkat 10,12% dibandingkan tahun sebelumnya.
