Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bareskrim: Sepertiga Kejahatan ATM Terjadi di Indonesia

Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim menggandeng Kepolisian Eropa (Europol) untuk menanggulangi kejahatan pembobolan Anjungan Tunai Mandiri dengan teknik skimming.
Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus (Tipideksus) Brigjen Pol. Victor Edison Simanjuntak (tengah) di Bareskrim, Kamis (2/7/2015)./Bisnis-Dika Irawan
Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus (Tipideksus) Brigjen Pol. Victor Edison Simanjuntak (tengah) di Bareskrim, Kamis (2/7/2015)./Bisnis-Dika Irawan

Kabar24.com, JAKARTA - Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim menggandeng Kepolisian Eropa (Europol) untuk menanggulangi kejahatan pembobolan anjungan tunai mandiri dengan teknik skimming

"Pertemuan ini tentang penanggulangan kejahatan transnasional khususnya yang dibicarakan masalah skimming," kata Direktur Tipideksus Brigjen Pol. Victor Edison Simanjuntak di Bareskrim, Kamis (2/7/2015). 

Dalam pertemuan di Gedung Bareskrim tersebut dibahas cara penanggulangan kejahatan skimming yang telah dilakukan kepolisian Uni Eropa. Victor mengatakan salah satu pencegahan di negara-negara Eropa adalah dengan menggunakan chip pengaman pada kartu ATM. 

Menurut Victor, dalam tiga tahun terakhir terdapat 5.500 kasus skimming di seluruh dunia, kemudian sepertiga atau 1.549 kasus berada di Indonesia.

Karena itu, Europol menaruh perhatian kepada Indonesia terkait pencegahan pembobolan ATM dengan teknik skimming itu. "Ini perhatian mereka kenapa terjadi di Indonesia," katanya.  

Victor mengatakan dari Polri sejauh ini telah mengungkap tiga kasus tersebut yaitu pada Februari 2014 dengan kelompok pelaku berasal dari Malaysia, Mei 2014 kelompok Sri Langka, dan beberapa bulan terakhir pelaku dari Bulgaria.

Victor mengatakan pertemuan ini juga merupakan hasil koordinasi Bareskrim dengan Europol pada April lalu terkait pembicaraan mengenai skimming di Indonesia dan meminta bantuan Europol menangkap salah seorang tersangka. 

"Hasil koordinasi itu kemudian Europol menyelidik dan pada 11 Juni ditangkap tersangka bernama Dimitrov Nikolov warga negara Bulgaria," katanya. 

Perwakilan Europol Jozsef Habenicht mengatakan pihakanya sangat senang dapat bekerja sama dengan Bareskrim Polri dalam mencegah kasus kejahatan ini.

"Kami tahu masalahnya, ini bukan hanya di Indonesia. Kami juga ingin membantu negara-negara di Asia Tenggara," katanya.

Eurpol memiliki kemampuan dalam mengungkap kejahatan tersebut dan Indonesia juga demikian, sehingga dengan begitu kemampuan kedua pihak dapat digabungkan untuk mencegah kejahatan secara bersama-sama. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dika Irawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper