Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Soal Beras Miskin (Raskin), Ini 5 Hal yang Disorot Presiden Jokowi

Presiden Joko Widodo menyoroti lima hal terkait program beras miskin (raskin) yang digulirkan untuk 15,53 juta rumah tangga sasaran pada tahun ini.
Presiden Joko Widodo berbincang dengan Wapres Jusuf Kalla/Antara
Presiden Joko Widodo berbincang dengan Wapres Jusuf Kalla/Antara

Kabar24.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menyoroti lima hal terkait program beras miskin (raskin) ‎yang digulirkan untuk 15,53 juta rumah tangga sasaran pada tahun ini.

Presiden menggelar rapat terbatas tentang Raskin yang dihadiri oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri Koordinator bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman.

"‎Saya ingin menegaskan agar kita semuanya memperbaiki dan menyempurnakan mekanisme penyaluran raskin dan memastikan raskin sampai kepada yang berhak dan yang paling penting dalam kondisi yang layak untuk dikonsumsi," ujar Jokowi di kantornya, Senin (22/6/2015).

Kepala negara mengatakan Raskin merupakan bagian dari program perlindungan sosial bagi masyarakat. Namun, Jokowi masih mendapatkan beberapa laporan mengenai masalah raskin.

Presiden menyoroti lima masalah dalam penyaluran Raskin, yakni pagu alokasi yang tidak sesuai kebutuhan rumah tangga sasaran, data penerima yang tidak sinkron, keterlambatan penyaluran, distribusi raskin, dan kualitas raskin.

"‎Mudah-mudahan stoknya sudah habis yang hitam, berkutu, berjamur, tidak layak konsumsi betul-betul sudah enggak ada lagi. Habis dan berganti dengan stok baru yang kita beli dan kita harapkan kualitas ke depan bisa jauh lebih baik lagi," tegasnya.

Presiden juga masih mendapat laporan tentang pagu  alokasi beras yang disediakan tidak mencukupi kebutuhan rumah tangga sasaran yang tercatat di kelurahan. Selain itu, data penerima raskin yang tidak sinkron berisiko menyebabkan mekanisme penyaluran baik di tingkat distribusi, titik bagi, rumah tangga sasaran.

"Ini saya rasa sudah berjalan tidak setahun,‎ dua tahun, masih ada masalah di sini," katanya.

Presiden meminta data rumah tangga sasaran diteliti dan dievaluasi ulang. Pasalnya, masih dijumpai beberapa RTS yang sudah masuk dalam kategori mampu, namun masih menerima raskin.

Jokowi juga berharap penyaluran Raskin tidak lagi mengalami keterlambatan lantaran kondisi geografis, jalan, dan jarak tempuh. Pada penutupan pengantarnya, Jokowi kembali menegaskan soal kualitas beras raskin yang harus diperbaiki.

"Jangan sampai karena namanya raskin, berasnya hitam yang saya lihat, ada kutu, tapi ini memang stok lama, stok 2-3 tahun berjamur, sehingga tidak layak dikonsumsi," pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper