Kabar24.com, JAKARTA - Otoritas Korea Selatan melaporkan delapan lagi kasus penularan Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS) dan satu kematian, sehingga jumlah seluruh korban meninggal jadi 20 orang.
Direktur Jenderal Kebijakan Kesehatan Masyarakat di Kementerian Kesehatan, Kwon Jun-wook mengatakan dalam satu taklimat rutin bahwa pasien ke-42 meninggal pada pagi hari.
Orang yang dikarantinakan berjumlah 6.508 hingga Rabu, naik 922 dari jumlah pada hari sebelumnya.
Sementara itu, seorang perempuan yang berusia 54 tahun dan terinfeksi pada 25 Mei, menderita tekanan darah tinggi dan gangguan saluran tenggorokan.
Kematian tersebut membuat jumlah pasien yang meninggal naik jadi 20. Di antara semua 123 orang yang terinfeksi dan menjalani perawatan, 17 orang berada dalam kondisi tak stabil.
Di antara pasien yang meninggal akibat penularan MERS, 18 orang sudah menderita penyakit kronis seperti kanker, diabetes dan sakit paru-paru, ginjal serta jantung.
Delapan kasus baru dilaporkan pada Rabu, sehingga jumlah seluruh orang yang terinfeksi jadi 162 sejak kasus tersebut pertama kali ditemukan pada 20 Mei, kata Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan.
Seorang staf medis di Samsung Hospital termasuk di dalam daftar orang yang baru terinfeksi, kata Kwon.
Pasien ke-162, petugas radiografi di rumah sakit itu, diperkirakan terkena virus tersebut, saat mengoperasikan peralatan pencitaan diagnostik kepada satu lagi orang yang terinfeksi.
Masing-masing dari tiga sisa kasus terinfeksi di Hallym University Medical Center di Hwaseong, Provinsi Gyeonggi, Gangdong Kyunghee University Medical Center di Seoul dan satu klinik kecil di Pyeongtaek, sekitar 60 kilometer di sebelah selatan Ibu Kota Korea Selatan, Seoul.
Kasus baru dari Rumah Sakit Kyunghee tersebut adalah seorang dokter yang berusia 31 tahun yang merawat pasien di ruang gawat darurat pada 5 Juni, ketika pasien ke-76 berobat ke rumah sakit.
Dua pasien diperkenankan pulang dari beberapa rumah sakit saat mereka sepenuhnya pulih setelah tertular. Itu menambah seluruh orang yang diperkenankan pulang dari rumah sakit jadi 19.
Orang yang dikarantinakan berjumlah 6.508 hingga Rabu, naik 922 dari jumlah pada hari sebelumnya. Warga yang diperintahkan agar tinggal di rumah bertambah jadi 672, dan orang yang diisolasi di rumah sakit yang ditunjuk pemerintah menjadi 250.