Kabar24.com, JAKARTA - Kepolisian daerah Nusa Tenggara Timur tidak akan menoleransi anggotanya yang tertangkap basah melakukan perselingkuhan.
"Kita akan tindak tegas, kalau perlu langsung diberhentikan dari jabatannya tanpa kompromi lagi," kata Kapolda NTT, Endang Sunjaya.
Dia menjelaskan saat ini jajaran Polda NTT selalu resah dengan tindakan perselingkuhan yang terjadi antara anggota kepolisian dengan bhayangkari serta bhayangkari dengan oknum dari luar kepolisian.
Pada April 2015, salah seorang polisi wanita di Polres Timur Tengah Selatan (TTS) tertangkap basah oleh suaminya sendiri sedang berselingkuh dengan seorang pria yang tidak dikenal.
Untuk mencegah hal tersebut, paparnya, dia mewacanakan akan memberikan siraman rohani bagi Polwan serta ibu-ibu bhayangkari.
"Apalagi jelang bulan puasa ini, tepat jika kita melakukan hal tersebut, memberikan pembinaan bagi mereka (polwan dan bhayangkari) terus menerus, untuk mencegah hal tersebut terjadi lagi di institusi kita," ujarnya.
Menurutnya, perbuatan yang dilakukan oleh oknum tersebut juga sangat mencoreng nama baik institusi kepolisian sendiri khususnya Polda NTT.
Oleh karena itu, mereka yang telah terbukti telah melakukan, akan ditindak tegas, sesuai dengan kode etik yang berlaku dalam institusi kepolisian, baik itu pelanggaran kode etik dan disiplin korps.
Endang mengakui saat ini Polda NTT sendiri merisaukan maraknya kasus perselingkuhan tersebut dan mengakui ada oknum yang terlibat dalam hal tersebut.
"Di sini (NTT) sangat rawan sekali masalah perselingkuhan tersebut, sehingga perlu peninjauan dan pemberian sanksi yang tegas," ujarnya.
Polwan Tertangkap Basah Berselingkuh, Polda NTT Resah
Kepolisian daerah Nusa Tenggara Timur tidak akan menoleransi anggotanya yang tertangkap basah melakukan perselingkuhan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
5 menit yang lalu