4. Menlu Retno, Ujung Tombak Soft Power Indonesia
Dalam rangka memperkuat wilayah perbatasan dengan Malaysia, pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya dengan melakukan diplomasi dengan negara tetangga agar secepatnya diselesaikan.
"Pemerintah Indonesia telah berupaya maksimal untuk menyelesaikan tapal batas darat maupun laut serta udara dengan (pemerintah) Malaysia," ujar Menko Tedjo.
Di sisi lain, pemerintah bakal membuat nota diplomatik berupa protes kepada Malaysia karena sering melanggar tapal batas dengan sering memasuki wilayah Indonesia di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
"Kita akan membuat nota diplomatik kepada pemerintah Malaysia soal pelanggaran wilayah perbatasan dengan memasuki wilayah Indonesia di Nunukan," kata Menko Tedjo Edhy Purdjianto di Nunukan, Minggu (14/6/2015).
Ia mengatakan hal ini berkaitan dengan beberapa kali armada perang Malaysia, baik laut maupun udara tanpa awak, memasuki wilayah Indonesia di Kabupaten Nunukan yang diduga kuat secara sengaja, tanpa izin, selama 2015.
Mengenai masalah itu, katanya, akan disampaikan kepada Menteri Luar Negeri (Retno Marsudi) untuk melakukan upaya diplomasi dengan pemerintah Malaysia.
Langkah awal yang dilakukan selama ini adalah dengan memperketat pemantauan dan penjagaan wilayah perbatasan darat, laut, dan udara, dengan menempatkan pesawat yang "base camp" di Pangkalan Landasan Udara Kota Tarakan, Kalimantan Utara.
Dengan kata lain, selain memperkuat kapasitas hard power di perbatasan, pemerintah masih akan mengandalkan pendekatan soft power melalui langkah-langkah diplomasti Menlu Retno Marsudi.