Kabar24.com, SANAA --Arab Saudi bagi warga Yaman bisa jadi kini dimasukkan dalam kategori pembunuh.
Akibat serangan udara pimpinan Arab Saudi terhadap tempat penyimpanan peluru kendali di ibukota Yaman, korban tewas dilaporkan bertambah menjadi 38 orang dan 532 lainnya cedera, kata petugas kesehatan, Selasa (21/4/2015).
Jumlah baru korban tewas akibat serangan pada Senin itu berdasarkan atas angka dari empat rumah sakit. Sebelumnya baru tercatat 28 korban tewas dan sekitar 300 cedera.
Di antara korban tewas, tiga orang adalah karyawan saluran televisi Al-Yemen Al-Yawm, seorang di antaranya wartawan.
Serangan ganda itu memicu ledakan kuat yang meratakan rumah-rumah di sekitar sasaran dan mengguncangkan kawasan sekitarnya.
Depo itu milik brigade rudal pasukan elit Republican Guard, yang setia pada mantan presiden Ali Abdullah Saleh yang dituding memihak pemberontak Houthi melawan pemerintah.
Dalam pekan keempat serangan dipimpin Arab Saudi terhadap pemberontak, Selasa, pesawat-pesawat tempur menggempur beberapa lokasi milik pemberontak Houthi serta pasukan pro-Saleh di seluruh ibukota, kata saksi.
Riyadh pada Maret membentuk koalisi Sunni Arab yang melancarkan serangan udara terhadap pemberontak saat mereka mendekati lokasi pengungsian Presiden Abedrabbo Mansour di kota pelabuhan Aden di wilayah selatan. Ia kemudian melarikan diri ke Arab Saudi.