Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Kecam Keras Pemboman KBRI Yaman

Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengecam keras serangan bom yang terjadi di kota Sanaa, Yaman, yang menghancurkan gedung Kedutaan Besar RI dan melukai beberapa orang staf di kantor tersebut.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memberikan keterangan pers di sela-sela Konferensi Asia Afrika (KAA) di Jakarta, terait pemboman KBRI di Yaman, Senin (20/4/2015)./aacc2015.id
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memberikan keterangan pers di sela-sela Konferensi Asia Afrika (KAA) di Jakarta, terait pemboman KBRI di Yaman, Senin (20/4/2015)./aacc2015.id

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengecam keras serangan bom yang terjadi di kota Sanaa, Yaman, yang menghancurkan gedung Kedutaan Besar RI dan melukai beberapa orang staf di kantor tersebut.

Sedikitnya ada dua orang staf diplomat Indonesia mengalami luka ringan karena bom yang terjadi pada hari ini pukul 10.45 waktu setempat itu. Adapun kondisi gedung KBRI dikabarkan luluh lantak 90%. Seluruh kendaraan milik KBRI yang berada di area tersebut juga mengalami kerusakan.

“Pemboman ini merupakan bukti bahwa penyelesaian masalah melalui kekerasan hanya mengakibatkan korban warga yang tidak bersalah,” tulis Kemlu dalam keterangannya kepada Bisnis.com, Senin (20/4/2015).

Akibat kejadian itu, saat ini masih ada 17 orang WNI yang terdiri dari staf KBRI Sanaa, anggota tim evakuasi WNI dari Jakarta dan WNI yang sedang mengungsi.

Kemlu menyebut, informasi awal yang diterima dari Sanaa, serangan tersebut ditujukan kepada depot amunisi yang berada di kawasan yang sama. Kini jalanan di sekitar KBRI jadi rusak parah dan banyak korban jiwa warga sipil setempat yang berada di sekitar daerah  tersebut.

Laporan dari Reuters, Senin (20/4), diduga serangan ditujukan pada basis misil Scud di gunung Faj Attan, Sanaa. Serangan udara itu mengakibatkan ledakan yang sangat besar di sekitar lokasi dan merusak rumah-rumah dan kantor kedutaan. Di lokasi tersebut, selain KBRI juga ada istana kepresidenan dan sejumlah kedutaan asing.

Perang Yaman masih terus berkobar meski sudah banyak yang mengecamnya. Seperti diketahui, Arab Saudi memimpin aliansi Arab Sunni untuk menyerang kalangan Syaih Houthi yang loyal kepada mantan Presiden Ali Abdullah Saleh.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper