Kabar24.com, LONDON - Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengajukan surat kepada Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon terkait empat poin rencana perdamaian Yaman.
Reuters mengabarkan, Sabtu (18/4/2015), hal tersebut dilakukan setelah pemberontak Syiah Houthi - diduga mendapatkan dukungan Iran- telah menjadi target serangan udara yang dipimpin Saudi Arabia selama tiga minggu terakhir.
Rencana itu menyerukan agar segera melakukan gencatan senjata dan mengakhiri serangan militer asing, bantuan kemanusiaan, kembalinya dialog nasional bagi masyarakat dan "pembentukan pemerintah persatuan nasional yang inklusif."
"Sangat penting bagi masyarakat internasional untuk lebih efektif terlibat dalam mengakhiri serangan udara tidak masuk akal dan membangun gencatan senjata, menjamin pengiriman bantuan kemanusiaan dan medis kepada orang-orang Yaman dan memulihkan perdamaian dan stabilitas ke negara ini melalui dialog dan rekonsiliasi nasional tanpa pra-kondisi, "kata surat Zarif, yang diperoleh Reuters pada Jumat waktu setempat.
Diplomat Barat dan Arab di New York menunjukkan sedikit minat atas rencana tersebut. Mereka mengatakan pihaknya tidak menganggap Iran sebagai broker perdamaian netral di Yaman.
PBB menyatakan telah menerima surat tersebut. Dalam surat terebut, Iran meminta hal tersebut juga dibagikan untuk 15 negara Dewan Keamanan. Namun, belum jelas apa yang akan PBB lakukan terhadap surat tersebut.
"Situasi kritis ini meningkat dan krisis kemanusiaan di Yaman mendekati dimensi bencana," kata surat Zarif itu.
PBB mengatakan sekitar 150.000 orang telah meninggalkan rumah di Yaman selama tiga minggu serangan udara dan pertempuran darat, dengan korban tewas melebihi 750 orang.