Kabar24.com, JAKARTA— Buntut calon tunggal kapolri Komjen Pol Budi Gunawan ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK, tak hanya menimbulkan kisruh di internal Polri.
SIMAK: Ahok Minta Pejabat DKI Setop Bersandiwara
Penundaan pelantikan Komjen Budi Gunawan pun merembet ke perseteruan antara PDIP dan KPK. Riak-riak dalam hubungan antara KPK dan Polri pun muncul. Indikasinya, beberapa perwira tinggi dan menengah Polri yang dipanggil KPK untuk memberi keterangan dalam kasus Budi Gunawan yang diduga menerima gratifikasi, tidak datang.
Kini, “serangan” datang dari PDIP. Parpol pengusung Presiden Joko Widodo ini, melalui Plt Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkap sepak terjang Ketua KPK Abraham Samad ketika berniat menjadi calon wakil presiden mendampingi Joko Widodo saat Pilpres 2014.
Hasto mengatakan bahwa Abraham Samad telah melakukan pertemuan dengan petinggi parpol PDIP, dan Nasdem seperti dikutip Antara, Kamis (22/1/2015).
Hasto juga menegaskan bahwa pengaduan publik ke KPK terhadap artikel "Rumah Kaca Abraham Samad" sebagian besar adalah benar.
Artikel yang dimaksud adalah tentang pengaduan dari Chudry Sitompul, Hadidijojo Nitimihardjo, dan Indra Ketaren pada 21 Januari 2013 yang menyatakan bahwa KPK dijadikan sebagai alat lobi politik oleh Abraham Samad untuk mencalonkan diri sebagai cawapres 2014.
Hasto juga menyatakan bahwa pernyataan yang disampaikan oleh Abraham Samad ketika mengklarifikasi artikel tersebut tidak tepat dan sekadar membela diri.
Oleh karena itu Hasto Kristiyanto, Hendro Priyono, dan beberapa pejabat menteri di Kabinet Kerja Jokowi-Jk siap memberikan keterangan sebagai saksi. (Kabar24.com)
BACA JUGA:
GITARIS BANK PADI DITANGKAP: Ari Tertangkap Tangan Miliki Sabu