Bisnis.com, JAKARTA—Sekjen PBB Ban Ki-Moon mendesak agar Pemerintah Myanmar menghormati hak etnis Rohingya dan membuka akses bagi badan dunia itu untuk memberikan bantuan kemanusiaan.
"Kekhawatiran saya memuncak ketika etnis Rohingya dihadapkan pada tindak diskriminasi dan kekerasan," ujar Sekjen Ban sebagaimana dikutip Reuters, Kamis (13/11/2014).
Dalam pertemuannya dengan Presiden Thein Sein pada KTT Asean, Ban mengangkat isu etnis Rohingya karena khawatir dengan kondisi etnis yang masih berada di pengungsian tersebut.
Sekitar 140.000 warga etnis Rohingya saat ini tidak memiliki kepastian penghidupan akibat dianggap bukan warga Myanmar.
Kondisi menyedihkan yang dialami oleh etnis Rohingya terjadi setelah pecah kerusuhan antara etnis Rohingya dengan warga Myanmar.
Kejadian ini berlangsung di wilayah Rakhine pada 2012 dan menyebabkan lebih dari 200 etnis Rohingya tewas.
Setelah hampir dua tahun kerusuhan terjadi, Pemerintah Myanmar memaksa pemisahan Rohingya dari seluruh populasi di Rakhine. Mereka dipaksa tinggal di penampungan dan tidak diperbolehkan keluar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
