Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bocoran soal Kabinet Prabowo: Potensi Rombak Kemenkeu hingga Makan Siang Gratis

Presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka disebut masih membahas desain dan struktur kabinet pemerintahannya.
Presiden dan Wakil Presiden Terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto (kiri) dan Gibran Rakabuming Raka menyampaikan keterangan pers seusai Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Pemilu Tahun 2024 di Jakarta, Rabu (24/4/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Presiden dan Wakil Presiden Terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto (kiri) dan Gibran Rakabuming Raka menyampaikan keterangan pers seusai Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Pemilu Tahun 2024 di Jakarta, Rabu (24/4/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka disebut masih membahas desain dan struktur kabinet pemerintahannya yang akan mulai menjabat pada Oktober 2024 mendatang.

Hal itu diungkapkan politisi Demokrat Andi Mallarangeng. Seperti diketahui, Partai Demokrat tergabung dalam koalisi pendukung Prabowo-Gibran.

Andi mengatakan bahwa Prabowo masih fokus dalam merancang struktur kabinet pemerintahannya untuk periode 2024–2029 mendatang. Dia mengatakan Prabowo belum membahas soal figur yang akan ditunjuk sebagai menteri maupun jumlah alokasi kursi menteri untuk setiap anggota koalisi.

"Sekarang ini Pak Prabowo nampaknya masih dalam tahap mendesain struktur kabinet. Gimana struktur kabinet yang akan datang. Belum sampai orang-orang [untuk menteri] belum sampai juga [jatah] kursi," kata Andi pada diskusi Polemik Trijaya FM yang disiarkan di YouTube Trijaya FM, Sabtu (4/5/2024). 

Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat itu juga mengatakan, partainya maupun partai anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) lainnya belum membahas soal jumlah kursi menteri. Namun, dia meyakini Prabowo sudah memiliki pikiran mengenai siapa sosok-sosok yang bakal mengisi jabatan menteri di kabinetnya. 

Berdasarkan catatan Bisnis, koalisi Prabowo-Gibran merupakan yang terbesar dari sisi jumlah. Berdasarkan keterwakilan di parlemen, Prabowo-Gibran didukung oleh empat partai yakni Gerindra, Golkar, Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN). 

Menteri Pertahanan itu pun kini sudah menjalin komunikasi dengan partai-partai di luar koalisi, utamanya Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Prabowo sebelumnya sudah bertemu dengan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. 

"Mungkin ke depannya mendekati Oktober baru lebih jelas lagi. Misalnya, Demokrat diminta menyiapkan kader-kader yang punya kapasitas di bidang apa," terang Andi. 

Adapun menurutnya Prabowo masih fokus merancang desain kementerian/lembaga yang akan berada di kabinetnya. Andi mencontohkan soal rencana pemisahan sejumlah direktorat jenderal di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang berfokus pada urusan penerimaan negara, ke satu badan sendiri. 

"Misalnya, gimana ide beliau tentang penerimaan negara [diurus] kementerian atau badan tersendiri, terlepas dari Kementerian Keuangan, misalnya. Sehingga penerimaan dan pengeluaran itu beda lembaganya," jelas Andi, yang pernah menjabat sebagai juru bicara kepresidenan era Susilo Bambang Yudhoyono.

Kemudian, dia juga mencontohkan sejumlah desain kementerian yang turut dipertimbangkan oleh Prabowo seperti pemisahan kementerian kehutanan dan lingkungan hidup, serta mengenai program unggulan Prabowo-Gibran, Makan Siang Gratis.

"Atau juga mengenai Makan Siang Gratis di mana letaknya nantinya. Jadi kira-kira baru pada desain kabinet dan waktunya masih panjang," tuturnya.  

Adapun KPU telah menetapkan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden terpilih 2024. Ketetapan itu usai putusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak dua permohonan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) yang dimohonkan rival Prabowo-Gibran, yakni Anies-Cak Imin dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. 

Prabowo-Gibran akan dilantik oleh MPR pada Oktober 2024 mendatang sejalan dengan berakhirnya pemerintahan Joko Widodo-Maruf Amin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper