Bisnis.com, JAKARTA — Ketua umum sejumlah partai pendukung Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka ternyata tidak mempermasalahkan merapatnya sejumlah partai non-koalisi.
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) misalnya menegaskan bahwa partainya tidak mempersoalkan langkah sejumlah partai non-pengusung tersebut.
"Enggak masalah. Kami sejak awal mengatakan Pemilu sudah usai, kita semua sedang menata dan Koalisi Indonesia Maju tentu juga akan terus solid di bawah kepemimpinan Bapak Prabowo Subianto," ujar AHY yang juga menjabat Menteri Agraria dan Tata Ruang usai mengikuti rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (3/5/2024).
AHY mengatakan Prabowo Subianto memikirkan segalanya dengan matang secara komprehensif. Tidak hanya melihat peta politik di parlemen, jelasnya, Prabowo juga melihat bagaimana pemerintahan ke depan berjalan efektif.
Terpisah, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menanggapi langkah sejumlah partai yang berada di luar koalisi dan aktif berkomunikasi dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto merupakan hal yang sudah biasa terjadi.
Untuk itu, dirinya meminta masyarakat agar tidak terlalu terbawa perasaan atau ‘baper’.
Baca Juga
“Saya minta masyarakat politik biasa aja jangan baperan. Dulu saya dukung pak Prabowo gabung pak Jokowi, sekarang lain gabung ke pak Prabowo,” kata Zulhas di Jakarta Utara, Sabtu (4/5/2024).
Zulhas pun kembali mengingat saat masa Pilpres lalu dirinya sempat disebut sebagai seorang yang murtad.
Dirinya menyampaikan, banyaknya partai yang membangun komunikasi dengan Presiden terpilih merupakan sebuah pendidikan politik bagi masyarakat bahwa pilpres jangan sampai dibawa perasaan.
Seperti diketahui, Komisi Pemilihan Umum telah menetapkan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden terpilih pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Pasangan ini memenangkan kontestasi politik lima tahunan itu dengan dukungan Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN, dan Partai Demokrat.
Namun, tidak butuh waktu lama sejumlah partai pendukung pasangan lain merapat ke koalisi Prabowo-Gibran. Partai Nasdem sebagai pengusung utama pasangan Anies-Muhaimin justru menjadi partai paling awal bergabung ke koalisi pemerintah kemudian disusul Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Dengan begitu, mayoritas partai yang tembus ke Senayan akan berada di barisan koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran. Hanya tersisa, PDIP, PKS dan PKB dengan dua nama terakhir sudah membuka opsi untuk bergabung dengan koalisi.