Bisnis.com, YOGYAKARTA -- Menjelang pelantikan Jokowi-JK sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2014-2019, tim Universitas Gadjah Mada menyampaikan sejumlah masukan.
Universitas Gadjah Mada menyerahkan Buku Putih yang membahas sejumlah isu krusial dalam pembangunan nasional kepada Tim Transisi agar dapat bermanfaat bagi pemerintahan mendatang.
"Kami menganggap yang paling urgen adalah memberikan masukan kepada pemerintahan terbaru. Kebetulan presiden terpilih (Joko Widodo) adalah lulusan UGM," kata Rektor UGM Prof Pratikno dalam pembukaan Kongres Maritim Indonesia bertajuk Mengukuhkan Kembali Kedaulatan Maritim, di Balai Senat Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Selasa (23/9/2014).
Menurut Pratikno, pembuatan Buku Putih itu karena UGM ingin menyumbangkan masukan kepada bangsa terhadap beberapa isu strategis.
Pihak civitas akademika UGM, ujar dia, merasa punya potensi besar yang harus dikontribusikan untuk kemajuan bangsa dan negara.
"Kami tidak ingin semata-mata memberikan dokumen tetapi bukti bahwa kita juga melakukannya," katanya.
Sementara itu, Wakil Rektor UGM Prof Dwikorita Karnawati mengungkapkan bahwa Buku Putih bertajuk Sapta Adicitta UGM itu disusun oleh 74 peneliti di kampus tersebut.
"Buku Putih Sapta Adicitta UGM yang terdiri atas tujuh buku putih merupakan sintesis pemikiran civitas akademika UGM yg berkaitan dengan simpul-simpul strategis pembangunan Indonesia," kata Dwikorita.
Buku Putih itu, ujar dia, untuk menyusun peta jalan pembangunan ekonomi nasional yang berbasis pengembangan iptek yang beretika, berbudaya, dan memperhatikan dampak lingkungan untuk kesejahteraan masyarakat.
Sebagai contoh, buku pertama adalah mengenai empat prinsip etika untuk meneguhkan kembali etika kehidupan berbangsa dan bernegara.
Buku Putih UGM itu diserahkan Rektor UGM Prof Pratikno kepada perwakilan dari Tim Transisi Jokowi-JK, Jaleswari Pramodhawardani.