Bisnis.com, ROMA-- Pemerintah Italia mengakui bahwa pihaknya memang membayar tebusan untuk mendapatkan pembebasan bagi beberapa warganya yang disandera, dengan menyatakan bahwa negosiasi itu dilakukan kasus per kasus.
"Kasusnya bervariasi," kata Wakil Menteri Luar Negeri Lapo Pistelli kepada radio Italia. Dia juga menganggap bahwa kebijakan tegas untuk tidak membayar tebusan seperti yang dijalankan Amerika Serikat sebagai posisi yang hal yang agak mekanis.
"Dalam sebagian besar kasus yang kami berhasil masuk secara positif, tidak ada pembayaran uang," katanya.
Saat ini, enam warga negara Italia berada dalam penyanderaan, yaitu tiga di Suriah, dua di Libya dan satu di Pakistan.
Media berbahasa Inggris kerap menuding Italia membayar tebusan secara berkala kendati secara resmi pemerintah membantahnya.
Washington memiliki kebijakan sangat ketat menyangkut pembayaran tebusan dengan berpendapat bahwa melakukan tindakan tersebut akan membahayakan semua warga negara Amerika di seluruh dunia.