Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta seluruh jajaran Kabinet Indonesia Bersatu yang dihubungi tim transisi dari presiden terpilih Joko Widodo dapat bersikap terbuka.
Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha mengatakan SBY sudah meminta jajarannya, siapapun itu, agar membuka ruang dan waktu ketika dihubungi pihak dari Jokowi. Pemerintah, ujar Julian, akan bersikap fleksibel dan menyesuaikan dengan kebutuhan dari tim Jokowi.
Hal itu dikemukakan Julian kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (1/9/2014).
“Ya. Misalnya ada keperluan untuk pembahasan RAPBN 2015, maka tim yang terkait langsung dengan bidang itu akan bicara,” ujar Julian.
Dia mengaku belum mengetahui secara pasti teknis pertemuan dan pembahasan yang akan dilakukan oleh Tim Transisi pihak Jokowi dengan perwakilan pemerintah yang dipimpin oleh SBY.
“Proses teknisnya bagaimana, itu nanti bisa dibicarakan, apakah itu di suatu tempat bersama tim atau apakah parsial spesifik bidang-bidang. Tapi yang pasti dari pemerintah, menko yang membidangi itu yang akan mengkoordinir. Tinggal nanti bagaimana komunikasinya,” kata Julian.
Sementara itu, Menko bidang Polhukam Djoko Suyanto yang mengakomodir pertemuan pertama antara SBY dengan Jokowi di Nusa Dua, Bali, pekan lalu, mengatakan belum mengetahui pasti acara pertemuan lanjutan antara kedua pihak.
“Sangat tergantung pada Pak Jokowi. Sampai sekarang kami belum terima dan pintu masuknya sudah dijelaskan oleh SBY di Bali, saya, Pak CT [Menko bidang Perekonomian Chairul Tanjung], dan Pak Sudi [Mensesneg Sudi Silalahi]. Sementara ini saya belum dan Pak Sudi belum,” katanya.