Bisnis.com, JAKARTA -- Sebagai pusat pembelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi bagi masyarakat, Planetarium Jakarta juga memiliki sejarah yang panjang.
Menurut situs resminya, presiden pertama RI Soekarno adalah orang yang pertama kali menggagas pembangunan planetarium ini. Gagasan ini tertuang dalam Surat Keputusan Presiden RI No. 155 tahun 1963.
Tempat wisata yang terdiri dari gedung planetarium dan observatorium ini pun mulai dibangun pada 9 September 1961, di mana Soekarno ikut hadir memancangkan tiang pertama.
Proses pembangunan yang berlangsung selama empat tahun akhirnya selesai pada 10 November 1968 dan diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta saat itu, Ali Sadikin. Peresmian ini juga bersamaan dengan diresmikannya Taman Ismail Marzuki.
Planetarium Jakarta telah mengalami renovasi untuk memberikan kenyamanan lebih bagi pengunjung. Renovasi tersebut dilakukan pada 1996.
Adapun renovasi tersebut mencakup gedung planetarium dan observatorium. Selain itu pengelola juga memutakhirkan peralatan yang ada seperti mengganti proyektor yang lebih canggih dan mengganti layar kubah dengan yang baru.
Lantai ruang pertunjukan juga ditingggikan dan dibuat bertingkat. Seluruh kursi dibuat menghadap selatan dan berjumlah 320 dan dipadukan dengan audio visual sehingga menjadi pertunjukan teater bintang yang utuh.
Kini, pengelolaan Planetarium Jakarta berada di bawah Dinas Pendidikan Provinsi Jakarta. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah kerja sama dengan berbagai institusi pendidikan yang ada di Jakarta.