Bisnis.com, JAKARTA--Indonesia Corruption Watch (ICW) meyakini ada sejumlah kementerian yang diprediksi rawan tindak pidana korupsi.
Hal tersebut diakui ICW akan membuat pemerintahan baru pasangan presiden dan wakil presiden terpilih, Joko Widodo-Jusuf Kalla terganggu. Terlebih jika beberapa Kementerian tersebut dipimpin seorang politisi.
Penegasan tersebut disampaikan Koordinator ICW, Ade Irawan dalam konferensi persnya di Jakarta, Selasa (19/8).
"Menurut saya, Kementerian Pendidikan, Kementerian Kesehatan dan Kementerian Agama adalah paling rawan, terutama yang dipimpin oleh politisi," tuturnya.
Oleh karena itu, ICW mengimbau kepada pasangan Jokowi-JK agar melakukan seleksi ketat untuk memilih nama-nama menteri yang akan mendampinginya selama lima periode ke depan nanti.
Selain itu, dengan seleksi yang ketat maka pasangan Jokowi-JK juga akan terhindar dari intervensi partai politik yang memiliki kepentingan kelompoknya.
"Seleksi yang ketat pada rekrutmen Menteri itu penting untuk menjaga intervensi politik. Kalau saja presidennya punya otoritas besar, menteri yang tidak compatible bisa di-cut atau ditegur," kata Ade.
ICW juga berharap pasangan Jokowi-JK dapat memimpin dengan tegas dan tidak melakukan kompromi dengan beberapa partai politik yang akan mengganggu kinerja pemerintahannya.
"Apabila dari awal presiden sudah melakukan kompromi, maka ke depan posisi menteri akan jadi sarana logistik partai," tukasnya.
Seleksi Ketat Calon Menteri Minimalisir Kepentingan Parpol
Indonesia Corruption Watch (ICW) meyakini ada sejumlah kementerian yang diprediksi rawan tindak pidana korupsi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Sholahuddin Al Ayyubi
Editor : Rustam Agus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
36 menit yang lalu
Modernland (MDLN) Mau RUPSLB, Ada yang Serok Puluhan Juta Lembar
49 menit yang lalu
Prospek Dingin Pasar Minyak Dunia 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
2 jam yang lalu
Presiden Prabowo Siap Bantu Peru Sukseskan KTT APEC 2024
3 jam yang lalu