Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rusia & Ukraina Gagal Sepakati Distribusi Gas

Ukraina dan Rusia gagal mencapai kata sepakat dalam negoisasi pendistribusian gas yang digagas oleh Uni Eropa.

Bisnis.com, BRUSSELS—Ukraina dan Rusia gagal mencapai kata sepakat dalam negoisasi pendistribusian gas yang digagas oleh Uni Eropa.

Guenther Oettinger, Komisioner Energi Uni Eropa mengatakan diskusi antara Ukraina dengan Rusia akan dilanjutkan pada Selasa (10/6) hingga keesokan harinya.

“Kedua negara menghindari adanya interpretasi yang keliru. Kami memiliki beberapa pertanyaan terbuka dan posisi yang berbeda, tetapi kami sepakat untuk terus melakukan negosiasi,” ucap Oettinger di Brussels, Selasa (10/6/2014).

Uni Eropa telah bergantung pada 15% pasokan gas Rusia yang disalurkan melalui Ukraina, dan negoisiasi itu diharapkan mampu mencegah pencabutan suplai gas secara sepihak.   

OAO Gazprom, raksasa gas Rusia, dan NAK Naftogaz Ukrainy terlibat perselisihan atas utang dari pasokan yang lalu dan harga gas masa mendatang. Ukraina mengecam keras langkah Rusia yang menaikkan harga gas pada April tahun ini hingga 81% menjadi US$485 per 1000 m3.

Ketegangan geopolitik antara kedua negara itu dan menumpuknya utang Ukraina memaksa Rusia untuk mencabut diskon harga gas yang diberikan pada Ukraina pada Desember lalu. tetapi, Ukraina menolak keputusan itu, dan mendesak Rusia untuk mengembalikan harga gas ke level US$268,50 per 1000 m3 pada kuartal I/2014.

Uni Eropa sendiri mengusulkan paket negoisiasi dalam negosiasi trilateral untuk menyelesaikan utang dan harga gas selama 12 bulan mendatang.

“Kedua negara sama sekali tidak menghasilkan satupun kesepakatan. Rusia tidak mengubah keputusannya terkait mekanisme harga, dan justru mengusulkan pengurangan ekspor ke Ukraina,” tambah Menteri Energi Ukraina.

“Tetapi, keputusan itu bisa ditarik sewaktu-waktu. Di pihak kami, Ukraina tidak bisa menerima mekanisme harga kini. Kami ingin mencapai kesepakatan yang adil, berdasarkan harga yang berlaku di pasar,” tekan Prodan.

Data pemerintah menunjukkanUkraina telah membayar gas senilai US$786 juta pekan lalu ke rekening Gazprom untuk pasokan Februari dan Maret 2014.

Sementara itu, Menteri Energi Rusia Alexander Novak menegaskan pihaknya akan terus berkomitmen terhadap keputusan yang ada.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper