Bisnis.com, PEKANBARU—WWF-Indonesia mengklaim dukungan kota dalam aksi serentak Earth Hour yang diadakan pada 29 Maret 2014 meningkat menjadi 37 kota dari 31 kota pada pelaksanaan 2013.
Direktur Komunikasi dan Advokasi WWF-Indonesia Nyoman Iswarayoga mengatakan rangkaian penggalangan komunitas ini dikemas dalam KolaborAKSI SERENTAK: Ini Aksiku, Mana Aksimu. Dukungan komunitas dari 37 kota tersebut menjadikan Indonesia sebagai gerakan Earth Hour berbasis komunitas terbesar di dunia.
“Keberhasilan kampanye ini tidak diukur dari penghematan listrik selama 1 jam, tetapi amplifikasi perubahan gaya hidup ramah lingkungan di kota mereka masing-masing,” kata Nyoman dalam siaran pers yang diterima Bisnis.com, Minggu (31/3/2014).
Menurutnya, amplifikasi aksi oleh komunitas yang luas akan berkontribusi dalam mengurangi dampak perubahan iklim. Gerakan perubahan akan efektif jika seluruh lapisan di masyarakat berkolaborasi, terutama kalangan muda.
Pada 29 Maret 2014, lebih dari 1 miliar orang di seluruh penjuru dunia berpartisipasi di aksi Switch Off atau mematikan lampu dan peralatan elektronik lainnya yang tidak digunakan. Aksi ini berlangsung selama satu jam pada pukul 20.30-21.30 waktu setempat.
Dia menambahkan 37 kota yang menyatakan berpartisipasi dalam aksi Earth Hour 2014 di antaranya Banda Aceh, Padang, Pekanbaru, Palembang, Jakarta, Tangerang, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Denpasar, Mataram, Pontianak, Palangkaraya, Banjarmasin, hingga Ambon.