Bisnis.com, JAKARTA-- Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) bersama Pemerintah Kota Surabaya meluncurkan Program From Learning to Living.
KLH dengan Walikota Surabaya Tri Rismaharini mencanangkan secara resmi Kota Surabaya menuju Kota Sustainable Consumption and Production (SCP) atau Konsumsi dan Produksi yang Berkelanjutan dengan implementasi awal Pola Konsumsi Hijau di rumah tangga.
Sekitar 200-250 keluarga di Kota Surabaya akan dipilih dan dibimbing untuk menerapkan pola konsumsi hijau. Di Bulan November akan diberikan penghargaan bagi keluarga-keluarga yang telah sukses melaksanakan pola konsumsi hijau (Green Family) beserta penghargaan-penghargaan lainnya. Program ini didukung oleh Proyek SCP Switch Asia Uni Eropa.
Asisten Deputi Standarisasi dan Teknologi KLH, Noer Adi Wardojo mengatakan Kementerian Lingkungan Hidup memberikan selamat kepada Kota Surabaya yang telah menjadi pelopor dan barometer di Indonesia.
"Aksi SCP ini bersinergi dengan Aksi Adipura, Adiwiyata, Aksi Perubahan Iklim yang telah dan sedang dilaksanakan Kota Surabaya. KLH dan Project SWITCH siap mendukung Kota Surabaya dalam pelaksanaan aksi SCP tersebut," katanya dalam rilis yang diterima Bisnis, Senin (24/3/2014).
From Learning to Living Kota SCP juga berisi program-program pola konsumsi hijau lainnya untuk mendukung terimplementasinya kebiasaan berpola hidup hijau di masyarakat. Salah satunya adalah kampanye di retail-retail untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai produk-produk ramah lingkungan (hijau) serta mendorong tersedianya lebih banyak produk hijau di retail. Memilih produk yang ramah lingkungan adalah langkah pertama dalam konsumsi hijau.
Selain bergerak langsung di level konsumen untuk membentuk kebiasaan pola konsumsi hijau, juga diadakan program-program dukungan implementasi produksi dan konsumsi berkelanjutan di pemerintah dan industri.
Surabaya merupakan pilot implementasi Green Public Procurement, yaitu pengadaan pemerintah yang memperhatikan kriteria-kriteria produk hijau. Kebijakan ini akan mendorong penerapan produksi yang berkelanjutan di industri serta tersedianya produk ramah lingkungan lebih banyak di pasar konsumen.
Di industri, dukungan penerapan Eco/Green Hotel juga diberikan untuk hotel-hotel di Surabaya. Kementerian Lingkungan Hidup telah meluncurkan “Panduan Penerapan Green Hotel”.
Seminar Manajemen Ramah Lingkungan untuk Hotel telah dilaksanakan bulan Februari lalu dan dilanjutkan dengan pelatihan-pelatihan penerapan eco hotel pada 19-20 Maret lalu.
Selain pembinaan terhadap hotel, KLH akan segera melakukan pembinaan kepada industri manufaktur di Surabaya. Pembinaan tersebut adalah tentang penerapan Produksi Bersih, eco-efisiensi dan Teknologi Ramah Lingkungan sehingga mampu menghasilkan produk yang ramah lingkungan, yang terukur, terverifikasi dan mengikuti Sistem Ekolabel Indonesia sesuai PermenLH no. 02 Tahun 2014 tentang Pencantuman Logo Ekolabel.