Bisnis.com, JAKARTA--Kementerian Agama akan menertibkan biro perjalanan haji khusus 'nakal' guna memastikan pelayanan jamaah yang maksimal.
Untuk itu Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh (Ditjen PHU) Anggito Abimanyu minta Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) membenahi biro perjalanan haji dan umrah yang nakal sehingga ke depan anggota asosiasi haji khusus makin berdisiplin dan pelayanan kepada jamaah dapat maksimal.
“Saya minta Amphuri ikut mendisiplinkan anggotanya,” pinta Anggito seperti dikutip laman Kementerian Agama, Kamis (6/3/2014).
Ketua DPP Amphuri Joko Asmoro mengatakan guna menghindari adanya penipuan, pihaknya sudah membangun sistem dengan anggota asosiasi.
Ke depan tak ada lagi jamaah punya tiket tapi tapi tidak punya visa atau sebaliknya ada visa tapi tidak ada tiket.
“Kalau punya tiket tapi tak punya penginapan, itu juga masalah. Ke depan harus terintegral. Ada tiket, visa dan punya hotel. Satu kesatuan manajemen,” terangnya.
Joko menambahkan Amphuri telah mengalami kemajuan pesat dan menyempurnakan sistem pelayanan kepada jamaah haji.
Sistem yang dimaksud adalah Amphuri Management System (AMS). Hal itu merupakan terobosan guna mempermudah pelayanan bagi jamaah umrah dan haji khusus serta anggota asosiasi.
"Dengan sistem informasi AMS, masyarakat tidak hanya mudah mendapatkan pelayanan umrah dan haji khusus tapi juga dapat melihat proses yang lebih transparan karena dapat dipantau oleh jamaah,” katanya.
Menanggapi langkah tersebut Anggito masih mengaku heran, di Masjidil Haram ada jamaah umrah berlaku tak baik. “Menggunting kiswah, suatu perbuatan tak terpuji dan menyulitkan semua pihak,” ujar Anggito.
Karena itu dia juga menekankan kepada Amphuri bahwa mendisiplinkan anggota asosiasi sangat penting.
Harus dipahami bahwa kebijakan di Saudi Arabia memang dinamis, sering berubah seketika.
Tapi, jika ada kebersamaan bisa diatasi. Untuk itu Anggito berharap anggota aosiasi ini tidak terpecah belah. Amphuri harus kompak, anggotanya juga sudah dewasa.