Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Suriah menyatakan posisi Presiden Bashar al-Assad tidak akan tergantung dari hasil perundingan damai dan tuntutan mundur dari oposisi hanya “mimpi dan khayalan”.
Pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri melalui kantor berita SANA tersebut menyebutkan seorang delegasi akan diutus ke perundingan Jenewa II pada Januari. Namun demikian Assad tidak akan menyerahkan kekuasaannya.
"Era kolonialisasi yang mengangkat dan menumbangkan pemerintahan telah berakhir. Mereka harus bangun dari mimpi-mimpi mereka," menurut pernyataan itu sebagaimana dikutip situs berita Aljazeera.com, Kamis (28/11/2013). Dokumen itu juga menambahkan bahwa jika “mereka masih bermimpi” maka tidak ada gunanya untuk hadir ke perundingan Jenewa II.
"Delegasi suriah tidak akan hadir di perundingan itu kalau tujuannya untuk menyerahkan kekuasaan," menurut dokumen itu. Delegasi pemerintah hanya akan datang untuk menyampaikan keinginan rakyat Suriah, setidaknya untuk mengurangi aksi terosrisme yang merujuk pada aksi untuk mendongkel kekuasaan Assad.