Bisnis.com, JAKARTA—Militer Suriah akan mendapatkan balasan jika mencoba menghadang serangan udara AS yang tengah menggempur kekuatan milisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), menurut sejumlah pejabat senior AS.
Kewenangan Presiden Barack Obama untuk menggunakan kekuatan angkatan udara menyerang pos pertahanan ISIS di Suriah memunculkan pertanyaan apakah Presiden Bashar al-Assad akan menghadangnya.
Sejumlah pejabat senior AS yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan bahwa Assad tidak boleh mencampuri serangan itu.
Pasalnya, AS mengetahui dengan baik di mana sistem pertahanan udara dan fasilitas komando militer Suriah berada.
Satu pejabat mengatakan militer Assad menunjukkan ancaman terhadap pasukan AS dalam operasi serangan udara di Suriah maka langkah itu akan menempatkan angkatan bersenjata itu dalam risiko tinggi.
AS menegaskan pihaknya tidak akan berkoordinasi dengan pemerintahan Assad dalam menggempur ISIS. Posisi Obama jelas menginginkan Assad terpental dari kekuasaannya karena dituding menggunakan senjata kimia dalam menghadapi kelompok pemberontak tahun lalu sebagaimana dikutip Reuters, Selasa (16/9/2014).
Namun serangan udara terhadap ISIS di Suriah bisa membawa dampak tidak langsung yang menguntungkan Assad, ujar pejabat tersebut. Pasalnya, kelompok ekstremis ISIS juga terlibat perang dengan pasukan pemerintah selama 3 tahun perang saudara.