Bisnis.com, JAKARTA - Tentara Suriah melancarkan serangkaian serangan balik pada Minggu (1/12/2024)di kota Aleppo dan Idlib untuk memukul mundur pemberontak.
Televisi pemerintah Suriah mengklaim pasukan pemerintah telah membunuh hampir 1.000 pemberontak selama tiga hari terakhir, tanpa memberikan bukti atau rincian.
Melansir Euronews, White Helmet atau Pertahanan Sipil Suriah mengatakan tentara Assad melancarkan operasi balasan bersama dengan pasukan Rusia di kedua kota tersebut.
Jet tempur dilaporkan menggempur daerah tersebut, menewaskan sedikitnya 18 orang dan melukai puluhan lainnya.
Sebelumnya, para pemberontak Suriah yang tergabung dalam kelompok Hayar Tahrir al-Sham mengambil alih sebagian besar wilayah Aleppo pada Sabtu.
Mereka bahkan telah menduduki posisi di kota terbesar di negara itu dan mengendalikan bandara sebelum memperluas serangan mereka ke provinsi terdekat.
Baca Juga
Pemberontakan juga sampai di lokasi kediaman Presiden Assad di Aleppo, menurut laporan media Arab pada Senin.
Melansir APNews, laporan awal menunjukkan pemberontak berjalan di sekitar istana yang tampaknya telah ditinggalkan oleh Presiden Assad.
Presiden Suriah Basar Al Assad mengatakan dalam komentar publik pertamanya sejak dimulainya serangan, mengatakan bahwa pihaknya akan terus “mempertahankan stabilitas dan integritas teritorialnya dari teroris dan pendukung mereka.”
Dia menambahkan bahwa Suriah mampu mengalahkan mereka tidak peduli seberapa besar intensitas serangan mereka.
Didukung Iran dan Rusia
Rusia, yang telah lama mendukung Assad di Suriah dalam perang yang telah berlangsung selama 13 tahun, belum berkomentar secara terbuka mengenai keterlibatan mereka.
Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi pada Minggu menegaskan dukungan tak tergoyahkan Teheran bagi Suriah, menurut kantor berita resmi IRNA.
"Hari ini saya akan menuju Damaskus untuk menyampaikan pesan kepada pemerintah Republik Islam Suriah." kata Araghchi kepada wartawan saat peringatan Hari Angkatan Laut di Pulau Kish, Iran selatan.
"Kami dengan teguh mendukung militer dan pemerintah Suriah," tambahnya.
"Kami yakin setelah kegagalan rezim zionis (Israel), musuh tersebut sedang berupaya untuk menjalankan rencana-rencana jahat yang dapat mengacaukan wilayah ini melalui kelompok-kelompok teroris ini, ”kata Menlu Iran itu, merujuk pada kelompok-kelompok anti-rezim di Suriah.
Araghchi menegaskan bahwa "tentara Suriah, sekali lagi akan menang atas kelompok -kelompok teroris ini seperti di masa lalu."